Yamaha
R25 Club Bali Borong Piala Pada Putaran Final YSR, Adi Tom Dulu Balapan Liar Kini Ikut Balapan Resmi
Ada hal menarik lagi yang diungkap Adi Tom, saat ditemui di Denpasar pada Selasa 29 Oktober 2024.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Komunitas R25 Bali Club menunjukkan prestasi gemilang di ajang putaran final gelaran bLU cRU Yamaha Sunday Race (YSR) 2024 di Pertamina Mandalika International Circuit, Nusa Tenggara Barat, pada akhir pekan lalu, tanggal 26-27 Oktober 2024.
Di mana R25 Bali Club memborong enam piala dari gelaran akhir YSR 2024 dengan menerjunkan sebanyak sembilan pembalap di antaranya Adi Tom, Jerry, Winston, Narto Gluweh, Vemy, Ardita, Gede Nata, Khemal, Arya dan Kadek Dwi Surya Putra.
Keenam piala tersebut didapatkan dari sejumlah kategori kelas yang dilombakan di antaranya Juara 1, Juara 3 dan Juara 4 kelas R25 Comm B, Juara 2 Sprint dan Juara 1 kelas R25 Comm A.
R25 Bali Club yang turun di kelas R25 Com B dipimpin Chief Mechanic atau Kepala Mekanik oleh Athanasius Ketut Hargunanto dari Protuner.
Baca juga: YAMAHA Wadahi Bakat Siswa Lewat Event My Classy School di SMK Negeri 1 Singaraja
Tim balap yang dipimpin Ketut ini mencuri perhatian selama ajang YSR 2024 karena salah satu pembalapnya merupakan anggota aktif Polri dan sehari-hari berdinas di Polairud Polda Bali.
Ia adalah I Putu Adi Kartika Putra atau lebih dikenal dan akrab disapa Adi Tom.
Adi Tom memulai debutnya di dunia balap pada tahun 2016 lalu, di mana pria berusia 32 tahun ikut terjun di ajang Yamaha Sunday Race yang berlangsung di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Kemudian tahun berikutnya pada 2017, Adi Tom menyabet podium satu seri I dan II tetapi pada seri III kurang beruntung akibat kendala ban motor.
Ada hal menarik lagi yang diungkap Adi Tom, saat ditemui di Denpasar pada Selasa 29 Oktober 2024.
“Awal-awal tahun 2016 itu saya beli pakaian balap seharga Rp 15 juta, belum termasuk helm dan sepatu dengan total Rp 25 juta. Dan untuk bayar itu saya pinjam uang ke bank,” ujar Adi Tom sambil mengingat awal-awal terjun balapan resmi di sirkuit.
Ia juga mengatakan saat itu dirinya meminjam motor Yamaha R25 milik temannya karena belum memiliki sepeda motor yang khusus dibalapkan pada ajang YSR.
“Motor waktu tahun 2016 itu pinjam teman dan tahun berikutnya dipinjami helm, knalpot balap, baju balap dan perlengkapan lainnya. Matur suksma atas dukungan semua teman-teman komunitas dan khususnya dari atasan di Polairud Polda Bali,” tutur Adi Tom.
Disinggung mengenai alasan ketertarikannya terhadap balapan motor seperti apa?
“Sejak SMP kelas tiga sering balapan liar dan berlanjut di SMA. Sempat ketangkap polisi saat mereka bubarin balapan liar dan di sana saya dinasehati untuk tidak balapan liar tetapi balapan lah yang resmi di sirkuit,” ungkapnya.
Dan akibat polisi yang menasehatinya saat itu serta saat sang ayah didatangi dan diancam orang mabuk dengan parang di kampungnya di Br. Tagtag, Sampalan Klod, dari sana Adi Tom mulai sadar akan bahaya dari balapan liar dan ingin menjadi seorang polisi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.