Berita Bangli

Tinjau Kebun Asparagus hingga Pakcoy, Plt. Dirjen Pemasyarakatan Apresiasi Inovasi Lapastik Bangli

Hasil panen dari kedua komoditas ini sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di Lapas dan dipasarkan ke masyarakat sekitar. 

ISTIMEWA
KUNJUNGAN – Plt Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Y. Ambeg Paramarta, melakukan kunjungan kerja ke Lapas Narkotika Kelas IIA Bangli pada Jumat (8/11). Kunjungan ini bertujuan melihat secara langsung berbagai program pembinaan kemandirian yang telah berhasil dijalankan WBP di Lapas tersebut. 

TRIBUN-BALI.COM – Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Y. Ambeg Paramarta, melakukan kunjungan kerja ke Lapas Narkotika Kelas IIA Bangli pada Jumat (8/11). 

Kunjungan ini bertujuan melihat secara langsung berbagai program pembinaan kemandirian yang telah berhasil dijalankan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas tersebut.

Plt. Dirjen Pemasyarakatan didampingi Direktur Perawatan, Kesehatan, dan Rehabilitasi, Maulidi Hilal, Kepala Divisi Pemasyarakatan, I Putu Murdiana dan Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Bangli, Marulye Simbolon. 

Baca juga: Sediakan Ribuan Stok Keping KTP, Disdukcapil Badung Antisipasi Lonjakan Perekaman KTP

Baca juga: MAUT Judol! Kian Marak Hingga Renggut Korban Jiwa, Tukang Roti Bunuh Temannya di Taman Pancing  Bali

Rombongan berkesempatan meninjau langsung beberapa program unggulan, seperti perkebunan asparagus, perkebunan sayur pakcoy, budidaya madu klanceng, serta program bimbingan kerja.

“Saya sangat mengapresiasi inovasi dan semangat yang ditunjukkan Lapas Narkotika Bangli dalam mendukung program pemerintah,” ujar Plt. Dirjen Pemasyarakatan, Paramarta. 

Ia menambahkan, program-program pembinaan yang telah dilaksanakan tidak hanya memberikan keterampilan baru bagi para WBP, tetapi juga berkontribusi nyata dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional. Perkebunan asparagus dan sayur pakcoy yang dikelola oleh para WBP tampak hijau dan subur. 

Hasil panen dari kedua komoditas ini sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di Lapas dan dipasarkan ke masyarakat sekitar. 

Sementara itu, budidaya madu klanceng merupakan upaya diversifikasi produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Selain meninjau langsung kegiatan pembinaan, Paramarta juga berdialog dengan para WBP.  

Dalam kesempatan tersebut, Paramarta memberikan motivasi dan semangat kepada para WBP agar terus mengembangkan potensi diri dan memanfaatkan waktu yang ada untuk belajar keterampilan baru.

Melalui program-program pembinaan yang inovatif, Lapas Narkotika Bangli telah membuktikan bahwa pemasyarakatan tidak hanya sebatas menghukum, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para WBP untuk memperbaiki diri dan menjadi warga negara yang produktif. (zae)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved