Berita Jembrana

Pohon Intaran di Jalur Denpasar-Gilimanuk Tumbang, Simak Beritanya Berikut Ini

Menurut data yang berhasil diperoleh, selama periode bulan Januari-Oktober 2024 ini tercatat sudah ada 47 peristiwa pohon perindang tumbang.

ISTIMEWA 
TUMBANG - Petugas TRC BPBD Jembrana melakukan penanganan peristiwa pohon perindang tumbang di Jalur Nasional wilayah Banjar Klatakan, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana, Selasa (12/11). 

TRIBUN-BALI.COM - Peristiwa pohon tumbang kembali terjadi di Jembrana pada Selasa (12/11).

Adalah pohon jenis intaran, yang menjadi pohon perindang pinggir Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun sempat mengganggu arus lalu lintas di jalur nasional ini.

“Satu pohon perindang jalan raya tumbang pagi tadi (kemarin),” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jembrana, I Nyoman Winata saat dikonfirmasi, Selasa (12/11). 

Winata menuturkan, peristiwa pohon tumbang tersebut terjadi di wilayah Banjar Klatakan, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana, sekitar pukul 05.45 WITA.

Diketahui pohon jenis intaran tersebut memiliki tinggi 10 meter dengan ukuran diameter 50 sentimeter (cm). 

Baca juga: NGERI! PPATK Ungkap Perputaran Uang Judol Tembus Rp 283 Triliun

Baca juga: Dewan Soroti Saluran Irigasi di Klungkung Rusak, Simak Beritanya Berikut Ini

Petugas tim reaksi cepat (TRC) BPBD Jembrana, saat melakukan penanganan peristiwa pohon perindang pinggir jalan raya Denpasar-Gilimanuk tumbang di Jalur Nasional wilayah Banjar Klatakan, Desa/Kecamatan Melaya, Selasa 12 November 2024.
Petugas tim reaksi cepat (TRC) BPBD Jembrana, saat melakukan penanganan peristiwa pohon perindang pinggir jalan raya Denpasar-Gilimanuk tumbang di Jalur Nasional wilayah Banjar Klatakan, Desa/Kecamatan Melaya, Selasa 12 November 2024. (ISTIMEWA)


Setelah kejadian tersebut, pohon sempat menutupi sebagian badan jalan yang menyebabkan arus lalu lintas sedikit tersendat.

“Karena kondisi batang pohon yang sudah lapuk. Tidak ada korban jiwa,” ucapnya. Sebagai antisipasi ke depannya, kata dia, pihaknya mengakui tengah gencar melakukan mitigasi pencegahan oleh Bidang PK dengan cara mengidentifikasi atau mendata pohon perindang yang membahayakan dan berpotensi menimbulkan korban jiwa.

Di sisi lain, penanganan dengan penataan atau pemangkasan pohon juga dilakukan sebagai antisipasi adanya dahan pohon yang jatuh. Karena hal itu bisa saja menyebabkan risiko yang tinggi.

“Terutama yang ada di sepanjang jalan utama Denpasar-Gilimanuk. Kemudian kita juga berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (LH) dalam pelaksanaan penebangan dan pemangkasan untuk meminimalisir risiko,” harapnya. 

Untuk diketahui, puluhan peristiwa pohon tumbang terjadi di Kabupaten Jembrana selama tahun 2024 ini. Bahkan, peristiwa bencana alam tersebut didominasi terjadi di sepanjang jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk dengan penyebab usia pohon yang sudah uzur. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut namun kerugian materiil ditaksir mencapai ratusan juta.

Menurut data yang berhasil diperoleh, selama periode bulan Januari-Oktober 2024 ini tercatat sudah ada 47 peristiwa pohon perindang tumbang.

Dari jumlah tersebut, 24 peristiwa atau separuh dari total diantaranya terjadi di jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk. Sementara sisanya terjadi di wilayah desa/kelurahan.

Rata-rata penyebabnya adalah karena cuaca ekstrem yakni hujan disertai angin kencang. Serta beberapa di antaranya karena faktor usia dari pohon tersebut yang sudah puluhan tahun dan perlu peremajaan. Di sisi lain, ada juga beberapa pohon yang diseruduk kendaraan truk kontainer hingga tumbang. (mpa)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved