Berita Bangli

Upacara Peringatan Gugurnya Kapten TNI Anom Muditha di Bangli, Penghargaan Pada Jasa Pahlawan

Selama kegiatan berlangsung pengamanan dipimpin oleh Pawas Iptu I Wayan Darmaja

istimewa
upacara peringatan gugurnya Kapten TNI Anak Agung Gede Anom Muditha ke 77, Rabu 20 November 2024 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Kabupaten Bangli menggelar upacara peringatan Gugurnya Kapten TNI Anak Agung Gede Anom Muditha Ke 77, Rabu 20 November 2024. 

Apel dilakukan di makam pahlawan Kapten Mudhita di Desa Penglipuran, Kecamatan Bangli

Upacara berlangsung dari pukul 08.00 sampai 09.00 Wita.

Bertindak sebagai Inspektur Upacara Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI, Ida I Dewa Agung Hadisaputra. 

Upacara dihadiri Ketua DPRD Bangli, I Ketut Suastika, Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Bangli I Made Ari Pulasari, Kasiren Korem 163/WSA, Kolonel Czi Zamroni, Dandim 1626/Bangli, Letkol Kav I Ketut Artha Negara, Kapolres Bangli AKBP I Gede Putra, Kepala Kejaksaan Negeri Bangli, Endah Era Soraya.

Baca juga: Peringatan 78 Tahun Puputan Margarana,  Pemkot Denpasar Terima Pataka I Gusti Ngurah Rai

Pengadilan Negeri Bangli diwakili oleh Panitera Sugeng Irfandi, Kakan Minvetcad IX/26 Bangli, Mayor Czi Jaka Suarta, Pasi Komsos Siterem 163/WSA, Mayor Inf Ida Komang Widnyana, Kapenrem 163/Wira Satya Mayor Cke Made Oka.

Para Pimpinan OPD Pemkab Bangli dan veteran se-Kabupaten Bangli serta para undangan lainnya dengan jumlah keseluruhan kurang lebih 200 orang.

Inspektur Upacara Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI, Ida I Dewa Agung Hadisaputra dalam sambutan mengatakan, sebagai generasi penerus, kita harus selalu mengenang dan berusaha mewujudkan cita-cita para pahlawan demi kemajuan negeri. 

"Sebagai insan yang beriman dan bertaqwa marilah kita panjatkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan kasih dan karunia-nya pada hari ini kita diberikan kesehatan dan kesempatan untuk hadir pada kegiatan upacara dalam rangka memperingati gugurnya Kapten TNI Anak Agung Gede Muditha dalam suasana penuh semangat dan jiwa pantang menyerah," ujarnya.

Dia menegaskan bahwa pahlawan tidak menuntut penghargaan, namun mereka ingin negara yang diperjuangkan dengan tetesan darah, harus tetap berdiri tegak sampai kapanpun. 

"Peringatan gugurnya Kapten TNI Anak Agung Gede Anom Mudita sangat penting dilaksanakan karena sebagai barometer seberapa kuat keyakinan kita terhadap nilai-nilai perjuangan, dari suatu proses kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Danrem 163/ Wira Satya.

“Peringatan ini juga dilaksanakan sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang dalam mewujudkan kemerdekaan. Ini disampaikan, sebagai bentuk pesan kepada generasi muda untuk tetap memperkokoh persatuan dan kesatuan, membangkitkan semangat kebangsaan, menumbuh kembangkan nilai-nilai kepahlawanan serta meningkatkan kecintaan pada tanah air dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia," lanjutnya.

Dalam kehidupan kita, lanjutnya, untuk mengisi kemerdekaan adalah setiap orang harus bisa menjadi pahlawan untuk dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat, namun tetap sebagai cermin kepanutan yang harus kita warisi adalah dari nilai-nilai perjuangan pahlawan.

"Bagi generasi muda ayo kita hormati, kita kobarkan api semangat dan api perjuangan kepahlawanan para pahlawan untuk menatap masa depan yang lebih baik. Mengakhiri amanat ini saya mengajak seluruh generasi penerus bangsa untuk terus mengingat jasa-jasa pahlawan kita, serta turut serta melanjutkan perjuangan para pahlawan untuk mempertahankan kemerdekaan demi tegaknya negara kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai," tandasnya.

Selama kegiatan berlangsung pengamanan dipimpin oleh Pawas Iptu I Wayan Darmaja didampingi Padal bersama anggota serta bersinergi dengan instansi terkait.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved