Kunci Jawaban

Jawaban Soal IPS Kelas 7 Semester 2 Halaman 161 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 12

di bawah ini jawaban soal IPS kelas 7 Semester 2 Halaman 161 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 12 tentang letak Benteng Fort Rotterdam

Buku siswa IPS Kelas 7 Kurikulum Merdeka
Jawaban Soal IPS Kelas 7 Semester 2 Halaman 161 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 12 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Simak nih, di bawah ini jawaban soal IPS kelas 7 Semester 2 Halaman 161 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 12 tentang letak Benteng Fort Rotterdam.

Kali ini kita akan membahas soal bab Tema ke 03 yang berjudul Potensi Ekonomi Lingkungan pada, kegiatan siswa Lembar Aktivitas 12 tentang letak dari Benteng Fort Rotterdam.

Siswa diharapkan untuk mengerjakan soal yang ada di buku IPS kelas 7 Semester 2 halaman 161 Kurikulum Merdeka secara mandiri.

Kunci jawaban IPS kelas 7 halaman 161 Kurikulum Merdeka hanya untuk orang tua atau wali dalam membimbing siswa menjawab pertanyaan.

Berikut jawaban dan pembahasan soal IPS kelas 7 halaman 161 Kurikulum Merdeka sesuai dengan buku siswa Bahasa Indonesia edisi tahun 2021.

Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Kurikulum Merdeka Halaman 237, Lembar Aktivitas 14: Tabungan dan Investasi

Lembar Aktivitas 12

Aktivitas Individu

Benteng Fort Rotterdam merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo yang berada di dekat pantai.

Mengapa benteng Fort Rotterdam didirikan di dekat pantai?

Jawaban:

Jawaban dapat bervariasi sesuai dengan data dan kreativitas siswa, berikut alternatif jawaban yang dapat digunakan:

Benteng Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang adalah sebuah benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo.

Letak benteng ini berada di pinggir pantai sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Benteng ini awalnya dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama Daeng Matanre Karaeng Tumapa'risi' Kallonna.

Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Kurikulum Merdeka Halaman 235, Lembar Aktivitas 13: Pendapatan Perhari

Situs ini kemudian diserahkan kepada VOC Belanda dibawah Perjanjian Bungaya 1667 untuk diduduki.

Benteng ini memiliki enam bastion dan dikelilingi oleh dinding setinggi tujuh meter dan parit sedalam dua meter.

Benteng ini kemudian digunakan oleh Belanda sebagai pusat penampungan rempah-rempah di Indonesia bagian timur.

Benteng ini juga merupakan markas militer dan pemerintahan daerah Belanda hingga tahun 1930-an.

Pada 1937 kepemilikan Benteng Rotterdam oleh pemerintah Hindia Belanda diserahkan kepada Yayasan Fort Rotterdam.

Benteng ini terdaftar sebagai bangunan bersejarah pada 23 Mei 1940. Benteng ini dipugar secara ekstensif pada tahun 1970-an dan sekarang menjadi pusat budaya dan pendidikan, tempat untuk berbagai acara musik dan tarian, serta tujuan wisata.

Benteng Rotterdam didirikan di pinggir pantai dengan alasan untuk memudahkan pengawasan.

Baca juga: Jawaban Soal IPS Kelas 7 Semester 2 Halaman 160 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 11

Selain itu, Benteng Fort Rotterdam didirikan di dekat pantai karena untuk memudahkan pengawasan terhadap kedatangan musuh dari arah pantai.

Benteng Fort Rotterdam merupakan salah satu dari 15 benteng pengawal yang dibangun oleh Kerajaan Gowa-Tallo demi menghadang upaya invasi Belanda.

Pada awalnya, benteng ini disebut Benteng Jumpandang atau Benteng Ujung Pandang. Benteng tersebut dibangun dengan bahan dasar tanah liat.

Lalu, pada 1634, di masa kepemimpinan Sultan Alauddin, konstruksi bangunan benteng ini diganti menjadi batu padas yang diambil dari Pegunungan Karst daerah Maros.

Setelah selesai dibangun, Benteng Ujung Pandang mengalami kerusakan total akibat serbuan VOC di bawah pimpinan Cornelis J. Speelman sekitar tahun 1655 hingga 1669.

Kemudian, di bawah pemerintahan Sultan Hasanuddin, Benteng Ujung Pandang terpaksa harus diserahkan kepada Belanda.

Adapun penyerahan benteng ini merupakan salah satu hasil kesepakatan Perjanjian Bongaya yang terpaksa ditandatangani oleh Sultan Hasanuddin pada 18 November 1667, pasca-kalah dalam Perang Makassar.

Setelah jatuh ke tangan Belanda, nama Benteng Ujung Pandang diganti menjadi Benteng Fort Rotterdam, sesuai nama kelahiran Speelman.

Semenjak jatuh ke tangan Belanda hingga 1930-an, Benteng Fort Rotterdam mengalami perubahan fungsi.

Yang semula berfungsi untuk mengawasi kedatangan musuh dan invasi Belanda, berubah sebagai markas komando pertahanan, kantor pusat perdagangan, kediaman pejabat tinggi, dan pusat pemerintahan.

Benteng Fort Rotterdam pun menjadi pusat kekuasaan kolonial Belanda di Sulawesi.

Demikian jawaban soal IPS kelas 7 Semester 2 halaman 161 Kurikulum Merdeka, kegiatan siswa Lembar Aktivitas 12: letak dari Benteng Fort Rotterdam sesuai dengan buku siswa IPS edisi tahun 2021.

Disclaimer

Kunci jawaban diatas bersifat alternatif jawaban sehingga para siswa bisa memberikan eksplorasi jawaban lain.

Kunci jawaban soal diatas bisa saja berbeda sesuai dengan pemahaman tenaga pengajar atau murid. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved