Nataru di Bali

Penumpang Diprediksi Naik 13 Persen, Periode Nataru di Bali Permintaan Ekstra Flight Baru 10 Persen

Di mana diprediksikan periode waktu tersebut akan terjadi peningkatan pergerakan wisatawan baik domestik maupun internasional. 

Pixabay
Ilustrasi Pesawat - CEO Regional II InJourney Airport, Wahyudi, memperkirakan dalam momen libur Nataru 2024/2025, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai akan mengalami lonjakan penumpang hingga 13 persen. 

TRIBUN-BALI.COM - Posko Terpadu Angkutan Udara Natal 2024 dan Tahun Baru 2024 (Nataru 2024/2025) di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali akan beroperasi mulai 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 mendatang. 

Di mana diprediksikan periode waktu tersebut akan terjadi peningkatan pergerakan wisatawan baik domestik maupun internasional. 

CEO Regional II InJourney Airport, Wahyudi, memperkirakan dalam momen libur Nataru 2024/2025, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai akan mengalami lonjakan penumpang hingga 13 persen.

Peningkatan tersebut, menurut Wahyudi, sekitar 70 ribu penumpang per hari dari rata-rata harian hingga November 2024 berada di angka 65 ribu penumpang.

Baca juga: VAKSIN DBD Disarankan BTB Saat Turis Liburan ke Bali, Sudah Renggut Nyawa 16 Orang di Bali

Baca juga: Besaran UMK Badung 2025, Karyawan Hotel Bintang 5 Ikut Kecipratan, Dapat Kebijakan UMSK 1 Persen

Ia menambahkan pihaknya saat ini baru menerima permintaan extra flight sekitar 10 persen dari hari biasa. "Saat ini kami sudah menerima pengajuan permintaan penerbangan tambahan (extra flight) yang sampai saat ini sudah sekitar 10 persen dibanding hari biasanya," ujar Wahyudi, Kamis (12/12).

Lebih lanjut Wahyudi menjelaskan, saat ini pihaknya telah menyelesaikan pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang akan membantu jalur distribusi penumpang semakin baik. Selain itu juga jalur tambahan di pintu masuk dan keluar yang awalnya 2 jalur menjadi 4 jalur. 

"Dengan selesainya jembatan yang telah kita pakai saat ini, kondisi bandara jauh lebih tertib, lebih lancar karena tidak ada lagi kendaraan yang berhenti,” imbuh Wahyudi.

Selain itu tidak ada lagi pengguna jasa atau penumpang yang berjalan di aspal atau menyeberang sehingga menghambat flow dari kendaraan yang datang maupun berangkat. (zae)

Harga Tiket Pesawat Dinilai Masih Mahal

Penurunan harga tiket pesawat domestik sebesar 10 Persen atau sejumlah Rp 157 ribu selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 dinilai masih membuat harga tiket pesawat cenderung mahal.

Penurunan harga tiket sejumlah Rp 157 ribu ini berlaku di 19 Bandara di Indonesia salah satunya Bandara I Gusti Ngurah Rai (Bali). 

Hal ini dikhawatirkan jumlah kendaraan yang masuk ke Bali kian bertambah jumlahnya saat libur Nataru. Hal tersebut diungkapkan oleh Anggota DPR RI Nyoman Parta saat ditemui belum lama ini di Kota Denpasar. 

Parta menjelaskan kebanyakan wisatawan domestik memilih menggunakan kendaraan pribadi sebab harga tiket pesawat yang mahal.

"Harga tiket yang sangat mahal, untuk mengurangi kendaraan mobil ke Bali, Erick Thohir harus turunkan harga tiket," ucap Parta. 

Parta menyebutkan penurunan harga tiket pesawat Rp 157 ribu itu masih sangat kecil dan tidak akan memberikan pengaruh signifikan mengurangi kendaraan pribadi datang ke Bali saat liburan Nataru. “Kan kecil turunnya (tiket pesawat). Kecil itu," imbuhnya. (sar)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved