Gajah Bali Zoo Hanyut

Apa Itu Gajah Moly? Ini Nih Hewan Bali Zoo yang Hanyut Akibat Banjir Bandang, Ternyata Jawa Tengah

Nama Gajah Moly jadi viral usai hewan ini diketahui hanyut di salah satu sungai di Bali dan sayangnya gajah Moly harus mati tenggelam

istimewa
Gajah bernama Moly semasa hidupnya - Apa Itu Gajah Moly? Ini Nih Hewan Bali Zoo yang Hanyut Akibat Banjir Bandang, Ternyata Jawa Tengah 

f. Gajah sumatera memiliki 5 kuku di kaki bagian depan dan 4 kuku di kaki belakang.

Baca juga: KRONOLOGI Gajah Bali Zoo Hanyut dan Ditemukan Mati di Sungai Gianyar, Belalai Masuk ke Dalam Batu

Habitat Gajah Sumatera

Gajah sumatera hidup di hutan-hutan dataran rendah di bawah 300 meter dpl. 

Tapi, Gajah ini juga sering ditemukan merambah ke dataran yang lebih tinggi. 

Jenis hutan yang disukainya adalah kawasan rawa dan hutan gambut. 

Populasinya tersebar di 7 provinsi meliputi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung.

Pada tahun 2007 populasi gajah sumatera di alam liar diperkirakan sekitar 2400-2800 ekor. 

Turun separuhnya dibanding tahun 1985 sekitar 4800 ekor. Saat ini jumlahnya terus diperkirakan mengalami penyusutan. Karena habitat hidupnya terus menyempit. 

Terhitung 25 tahun terakhir, Pulau Sumatera telah kehilangan 70 persen luas hutan tropis yang menjadi habitat gajah.

Gajah termasuk binatang nokturnal yang aktif di malam hari. 

Hewan ini hanya membutuhkan waktu tidur selama 4 jam per hari dan terus bergerak selama 16 jam untuk menjelajah dan mencari makanan. 

Sisanya digunakan untuk berkubang dan bermain. Pergerakan gajah dalam sehari bisa mencapai areal seluas 20 km2.

Idealnya kebutuhan luas areal untuk habitat gajah liar minimal 250 km2 berupa hamparan hutan yang tidak terputus.13

Hukum Republik Indonesia tentang Gajah Sumatera

Status konservasi gajah sumatera dalam sistem hukum di Indonesia termasuk satwa yang dilindungi oleh UU No.5 tahun 1990 dan PP 7/1999. 

Perlindungan diberikan karena ancaman terhadap kelangsungan hidupnya semakin besar. 

Ancaman terbesar datang karena rusaknya habitat karena berebut dengan lahan perkebunan dan pertanian. 

Sehingga sering kali terjadi konflik dengan manusia. Ancaman lain karena perburuan untuk diambil gadingnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved