PDIP Pecat Jokowi dan Gibran
Jokowi dan Gibran Tanggapi Pemecatan dari PDIP: Ya Ndak Apa
Gibran mengatakan kini berfokus untuk membantu Presiden Prabowo Subianto dalam menjalankan pemerintahan.
Menurut analisanya, jika dilakukan pemecatan saat hajatan Pilpres, akan menjadi keputusan yang kontraproduktif.
Kemudian tak juga dilakukan pemecatan setelah Pilpres dikarenakan ada beberapa pihak yang berharap masih terjadi rekonsiliasi termasuk juga bisa berdampak pada Pilkada.
Sehingga pemecatan usai Pilkada dianggap memiliki timing yang pas karena tak akan berpengaruh.
“Timming-nya memang harus pas. Sekarang tidak berdampak. Lima tahun ke depan masih bisa ditata,” kata saat dihubungi Senin 16 Desember 2024.
Selain itu, menurutnya alasan rasional pemecatan dilakukan sekarang karena selama ini masih fokus pada Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.
Subanda menyebut, sebenarnya Jokowi sudah berseberangan sejak hajatan Pilpres, dikala putranya, Gibran berpasangan dengan Prabowo Subianto.
Sejak saat itu, Jokowi pun sudah dianggap bukan bagian dari PDIP lagi.
Dan menurutnya, posisi Jokowi yang berada di barisan Prabowo Gibran saat Pilpres berdampak signifikan pada kemenangan Paslon ini.
Selain Prabowo yang memang memiliki basis massa, pendukung Jokowi juga banyak yang ikut ke pilihan Jokowi tersebut.
Bahkan ada beberapa kader PDIP kemudian keluar dan merapat ke Prabowo.
“Dan Prabowo juga mengakui jika kehadiran Jokowi berpengaruh pada kemenangannya,” paparnya.
Menurutnya, seandainya Jokowi berada di barisan Ganjar Pranowo, kemungkinan yang terjadi berbeda.
Subanda menambahkan, meskipun Jokowi sudah dipecat dari PDIP, ia masih tetap menjadi idola basis massa yang kuat.
Hal ini terbukti dari beberapa kali ia berkunjung meskipun tak lagi sebagai presiden, masyarakat masih antusias.
Begitu juga dengan Gibran, saat ini juga sudah memiliki basis massa terutama dari kalangan muda yang berharap membawa perubahan besar ke depan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.