Berita Nasional

DAMPAK Kebijakan Proteksionisme Donald Trump ke UMKM, Diakui Maman Abdurrahman, Ini Katanya!

Kebijakan proteksionisme Donald Trump ini, dinilai dapat menciptakan beberapa resiko bagi akses produk ekspor Indonesia ke Amerika Serikat.

AFP/MANDEL NGAN
Setelah Donald Trump kembali terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat pada Tahun 2024 menimbulkan kekahawatiran pada kebijakannya yakni proteksionisme.  

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Setelah Donald Trump kembali terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat, pada 2024 menimbulkan kekahawatiran pada kebijakannya yakni proteksionisme

Kebijakan proteksionisme Donald Trump ini, dinilai dapat menciptakan beberapa resiko bagi akses produk ekspor Indonesia ke Amerika Serikat.

Secara umum, kebijakan proteksionisme Amerika Serikat, dapat memicu kembali perang dagang, terutama dengan China, yang dapat berdampak pada biaya ekspor Indonesia ke AS. 

Baca juga: Polres Klungkung Rencanakan Pembangunan Sub Sektor Kawasan Pelabuhan Sampalan Nusa Penida Pada 2025

Baca juga: 345 Ribu Orang Masuk Bali Selama Nataru, Menhub Dudy Tinjau Kesiapan Puncak Arus Balik

Setelah Donald Trump kembali terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat, pada 2024 menimbulkan kekahawatiran pada kebijakannya yakni proteksionisme. 
Setelah Donald Trump kembali terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat, pada 2024 menimbulkan kekahawatiran pada kebijakannya yakni proteksionisme.  (MANDEL NGAN / AFP)

Sebab jika produk China terhambat masuk ke pasar Amerika Serikat, ada kemungkinan produsen China akan mengalihkan ekspor mereka ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Sehingga dapat meningkatkan persaingan di pasar domestik, khususnya pada produk UMKM di Indonesia. 

Menanggapi hal tersebut, Menteri UMKM, Maman Abdurrahman saat berkunjung ke Tuksedo Studio, Ketewel, Gianyar, Bali pada Selasa 31 Desember 2024 mengatakan kebijakan tersebut memang akan berdampak pada UMKM di Indonesia. 

“Saya lihat sih ada (dampak ke UMKM) pasti tapi nanti itu tentu dari sisi kita dengan Kementerian Perdagangan ada strategi-strategi kita untuk membangun komunikasi tersebut,” jelas Maman. 

Ia juga menjelaskan, market ekspor Indonesia bukan hanya Amerika Serikat. Maka dari itu dampak dari proteksionisme ini dinilai tak terlalu signifikan. 

“Kalau di kita kan sebetulnya market ekspor kita bukan hanya sekadar di Amerika, ke semuanya jadi saya pikir ada tapi tidak terlalu signifikan lah, kan itu baru narasi yang dikembangkan oleh Donald Trump,“ imbuhnya. 

Sementara untuk UMKM di bidang otomotif seperti Tuksedo Studio dikatakan Maman berbeda pangsa pasar. 

“Ini berbeda, karena ini marketnya pangsa pasarnya khusus, beda dengan mes production jadi ini sebetulnya salah satu produk dagang yang memang punya market tersendiri, jadi kalau saya lihat ini tidak bisa dimasukkan dari kategori itu,” tutupnya. (*) 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved