Jero Gede Batur Alitan Meninggal

RIBUAN Krama Sambut Layon Jero Gede Batur Alitan, Berpulang di Usia 90 Tahun karena Sakit

Desa Batur sendiri memiliki 45 tetua desa, terdiri dari 28 jabatan pemangku, 16 jabatan paduluan, dan satu jabatan patinggi atau kepala desa.

|
ISTIMEWA
Ribuan krama setempat tengah berduka atas berpulangnya tokoh besar Krama Desa Adat Batur, yaitu Jero Gede Batur Kawanan (Alitan) meninggal di usianya yang ke-90 tahun di RS Puri Raharja, Denpasar, Senin (6/1) sekitar pukul 02.00 Wita. 

TRIBUN-BALI.COM - Langit mendung membuat suasana duka di Desa Adat Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli terasa lebih dalam, Senin (6/1). 

Ribuan krama setempat tengah berduka atas berpulangnya tokoh besar Krama Desa Adat Batur, yaitu Jero Gede Batur Kawanan (Alitan) meninggal di usianya yang ke-90 tahun di RS Puri Raharja, Denpasar, Senin (6/1) sekitar pukul 02.00 Wita.

Desa Adat Batur merupakan salah satu desa di Bali yang sampai saat ini masih kuat mempertahankan sejumlah tradisi, salah satunya dalam hal memposisikan penglingsir atau pemangku dalam struktur desa adat.

Desa Batur sendiri memiliki 45 tetua desa, terdiri dari 28 jabatan pemangku, 16 jabatan paduluan, dan satu jabatan patinggi atau kepala desa.

Baca juga: Pemulangan Jenazah Nyoman Sudiana Butuh Rp90 Juta, Status Overstayer, PMI Badung Meninggal di Jepang

Baca juga: BPBD Salurkan Bantuan Korban Bencana Alam Rp400 Juta, Dampak Angin Puting Beliung, Longsor & Lainnya

Ribuan krama Desa Adat Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli sambut haru jenazah Jero Gede Batur Alitan, Senin 6 Januari 2025.
Ribuan krama Desa Adat Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli sambut haru jenazah Jero Gede Batur Alitan, Senin 6 Januari 2025. (Istimewa)

Pada gerbong 28 jabatan pemangku ini, mereka terbagi lagi menjadi empat tingkat. Tingkatan pertama adalah Jero Gede Batur yang dijabat dua orang yang bergelar Jero Gede Batur Duuran dan Jero Gede Batur Alitan.

Sebutan lain juga gelarnya orientasi arah mata angin yaitu, Jero Gede Batur Kanginan dan Jero Gede Batur Kawanan. Keberadaan Jero Gede Batur bagi masyarakat Batur ini layaknya seorang raja.

Karenanya saat salah satunya tutup usia, layon atau jenazah pun disambut seluruh krama Adat Batur dan menjadi kesedihan mendalam karena berpulangnya salah satu tokoh Pura Ulun Danu Batur tersebut.

Jero Penyarikan Duuran Batur, I Ketut Eriadi Ariana saat dikonfirmasi menjelaskan, Dane Jro Gede Batur Alitan menghembuskan nafas terakhir saat dalam perawatan di Rumah Sakit Puri Raharja.

Dijelaskan bahwa sejak lima hari lalu, beliau menjalani rawat inap dengan keluhan sakit paru-paru. "Beliau berpulang di usia 90 tahun pada Senin jam 2 dini hari," ujarnya.

Saat ini, jenazah mendiang sudah berada di rumah duka, pada pukul 11.00 Wita. Sebagai tokoh besar adat setempat, jenazah mendiang dijemput oleh ratusan Krama.

Dan sesampainya di Desa Adat Batur disambut oleh ribuan krama dengan iringan gamelan baleganjur di Jaba Pura Ulun Danu.

Terkait upacara pelebon, Ariana belum bisa memberikan kepastian. Sebab masih menunggu hasil paruman desa.

Selama proses ini, untuk umat yang ingin melakukan persembahyangan di Pura Ulun Danu Batur dan di Pura Pangideran Ida Bhatari, untuk sementara tidak dilayani.  “Umat diimbau untuk ngayeng dari khayangan desa/merajan/paibon, masing-masing,”ujar Ariana. (weg)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved