Vietnam Juara ASEAN Cup 2024 Dibayar Mahal Cedera Mengerikan Nguyen Xuan Son yang Alami Patah Kaki

TRIBUN-BALI.COM - Timnas Vietnam berhasil mengukir sejarah dengan keluar sebagai juara ASEAN Cup 2024, setelah mengalahkan Thailand dengan agregat 5-3 dalam laga final yang penuh drama.

Namun, kemenangan ini harus dibayar mahal karena cedera parah yang dialami striker andalan mereka, Nguyen Xuan Son, hingga patah kaki.

Final Sengit di Stadion Rajamangala

Pertandingan leg kedua final yang digelar di Stadion Rajamangala, Bangkok, pada Minggu 5 Januari 2025, menyuguhkan aksi yang sangat seru.

Vietnam, yang dikenal dengan julukan The Golden Star Warriors, sukses menang 3-2 atas tuan rumah Thailand.

Hasil tersebut memastikan agregat kemenangan 5-3 untuk Vietnam, sekaligus mengantarkan mereka meraih gelar juara ASEAN Cup untuk ketiga kalinya setelah sebelumnya menang pada tahun 2008 dan 2018.

Namun, euforia kemenangan ini diwarnai insiden mengerikan.

Pada menit ke-33, striker naturalisasi Vietnam, Nguyen Xuan Son, mengalami cedera serius saat mencoba menyerang pertahanan Thailand.

Baca juga: Tahun Sibuk Garuda di Semua Kelompok Umur, Berikut Selengkapnya Jadwal Timnas Indonesia 2025 Full

Cedera Parah Xuan Son: Patah Kaki di Tengah Pertandingan

Nguyen Xuan Son, yang sebelumnya dikenal sebagai Rafaelson, harus ditarik keluar lapangan setelah mengalami cedera fatal.

Pemain naturalisasi asal Brasil ini jatuh saat salah bertumpu saat mencoba mengoper bola.

Situasi semakin parah ketika dia berteriak kesakitan dan langsung membutuhkan bantuan tim medis.

Media Vietnam, Soha, melaporkan bahwa Xuan Son mengalami patah kaki dan harus segera dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans.

Menurut laporan, insiden ini menjadi pukulan besar bagi Vietnam karena Xuan Son adalah pemain dengan kekuatan fisik terbaik di tim dan sudah mencetak tujuh gol sepanjang turnamen.

Perjuangan Vietnam Tanpa Striker Andalan

Kehilangan Xuan Son membuat Vietnam sempat kesulitan menghadapi serangan Thailand, terutama setelah Thailand kehilangan satu pemain karena kartu merah.

Namun, tim asuhan Kim Sang-sik menunjukkan semangat juang yang luar biasa hingga berhasil memastikan kemenangan.

Gelar Juara yang Dibayar Mahal