Bali United
Hujan Kartu saat Laga Tensi Tinggi Bali United vs Persib, Stefano Cugurra Geram dan Kejar Wasit
Laga penuh tensi tinggi antara Bali United dan Persib Bandung di Stadion Kapten I Wayan Dipta pada Selasa 7 Januari 2025 malam diwarnai hujan kartu
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Laga penuh tensi tinggi antara Bali United dan Persib Bandung di Stadion Kapten I Wayan Dipta pada Selasa 7 Januari 2025 malam diwarnai hujan kartu yang memicu kemarahan pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco.
Dalam pertandingan yang berakhir imbang 1-1 itu, wasit mengeluarkan sejumlah kartu kuning dan kartu merah tidak langsung untuk Yabes Roni pada menit ke-90, yang dianggap memengaruhi jalannya pertandingan.
Stefano Cugurra langsung melakukan protes ke tengah lapangan menghampiri wasit M Erfan Efendi bahkan mengejar sampai ke tunnel Stadion Dipta, protes juga dilancarkan Teco sejak jeda pertandingan.
Usai pertandingan saat disinggung ihwal protesnya itu, Coach Teco mengaku begitu kecewa dengan keputusan wasit yang dianggapnya tidak adil baginya di pertandingan ini.
Salah satunya dirinya yang mendapatkan kembali kartu kuning dari wasit karena dari hematnya saat itu yang bermasalah ada di bench Persib Bandung, namun dirinya ikut terkena hukuman kartu kuning bersamaan dengan Bojan Hodak pelatih Persib Bandung di mana pertandingan baru berlangsung 8 menit.
Pertandingan yang berjalan dengan tensi tinggi sejak awal laga tersebut membuat terjadinya hujan kartu.
Bali United mendapatkan 8 kartu kuning ditambah 1 kartu merah tidak langsung yang diterima Yabes Roni.
Kemudian Persib Bandung menerima 4 buah kartu kuning, termasuk 1 kartu kuning yang didapat pelatih Bojan Hodak.
Hal tak biasa dilakukan Teco saat press conference, yang biasanya enggan berkomentar soal wasit, pelatih asal Brasil ini berkomentar panjang lebar.
Ia juga mempertanyakan keputusan wasit yang memberikan tambahan waktu 10 menit, padahal menurutnya tidak ada kejadian yang dianggap bisa membuat injury time selama itu, idealnnya 4 menit.
Baca juga: Update Situasi Klasemen Liga 1 2024/2025 usai Bali United Seri Lawan Persib Bandung, Naik Peringkat
"Biasa soal wasit saya tidak komentar, tapi ini benar-benar yang bikin saya emosi, dia kasih kartu kuning ke saya, saya tidak bikin apa-apa, masalah ada di bangku cadangan Persib, saya tanya kenapa kasih kartu ke saya, saya rugi, saya bisa akumulasi dia tidak jawab dia lari ke dalam," beber Teco usai laga.
"Perpanjangan waktu di rumah 10 menit juga terlalu lama, seharusnya 4 menit," imbuhnya.
Teco juga mempertanyakan seharusnya wasit mengecek VAR sesaat sebelum terjadinya gol Gustavo de Franca terjadi yang membuyarkan kemenangan Bali United.
Menurut Teco, sebelum gol tercipta, ada pelanggaran kepada M. Rahmat yang dilakukan oleh pemain Persib. Namun Wasit tidak membuat keputusan untuk mengecek VAR.
Teco menambahkan, seandainya saja pertandingan menghadapi Persib tidak ditunda, mungkin hasil pertandingan akan berbeda.
"Seharusnya kami bermain melawan Persib sebelum libur. Pasti pertandingan akan lebih baik karena ada faktor kelemahan Dari mereka. Jelas kami kecewa dengan hasil ini," bebernya.
Disisi lain Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak juga tidak puas dengan kepemimpinan wasit M Erfan Efendi. Bojan Hodak dengan tegas menyatakan akan melaporkan kepemimpinan wasit ini ke Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
"Kemarin saya tidak ingin komentar soal wasit, tapi ternyata terbukti, keputusan wasit tidak seimbang. Kami akan laporkan ke PSSI soal jalannya pertandingan Dan tentang Wasit yang memimpin pertandingan hari ini," ujar dia.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.