Berita Bangli

Banjir dan Longsor Terjang 2 Desa di Kintamani, Akses Lalu Lintas Sempat Lumpuh

Tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun sejumlah rumah dan akses lalu lintas terendam banjir dan tertimbun material longsor.

IST
BENCANA BANJIR - Kondisi halaman rumah warga di Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Bangli pasca diterjang air bah, Rabu (15/1). 

TRIBUN-BALI.COM - Hujan lebat mengguyur Kecamatan Kintamani, Bangli sejak beberapa hari terakhir. Dan pada Rabu (15/1) kemarin, hujan menyebabkan bencana tanah longsor dan banjir di dua desa setempat, yakni Desa Songan dan Desa Belandingan.

Tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun sejumlah rumah dan akses lalu lintas terendam banjir dan tertimbun material longsor.

Bahkan pada Rabu kemarin, akses lalu lintas setempat sempat lumpuh. Sebab kendaraan roda empat dan roda dua kesulitan melewati material longsor. Dan, ada pula kendaraan yang terjebak lumpur.

Selain merusak properti warga, peristiwa tersebut juga menimbulkan kerugian pada ladang pertanian setempat.

Baca juga: Dipulangkan ke Tempat Asal, 22 Orang Anak Jalanan Tak Beridentitas Diamankan Polisi

Baca juga: BANGUN Labkesmas Senilai Rp12,5 Miliar, Dapat Layani Wilayah Bangli dan Karangasem

Kepala pelaksana BPBD Bangli, I Wayan Wardana, Kamis (16/1) membenarkan adanya peristiwa tersebut. Kata dia, peristiwa yang melanda dua desa di Kintamani ini diakibatkan oleh hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak beberapa hari lalu.

"Pada Rabu sekitar pukul 13.00 kemarin memang terjadi hujan lebat yang mengakibatkan bencana banjir dan tanah longsor di Kecamatan Kintamani,”katanya.

Kata dia, pihaknya mendapatkan laporan pertama berupa tanah longsor di ruas jalan Kayu Selem, Desa Songan, Kintamani.

Lalu menyusul laporan air bercampur lumpur hampir setinggi lutut orang dewasa menggenangi ruas jalan sehingga roda 4 dan roda 2 tidak bisa lewat bahkan beberapa unit roda 4 sempat terjebak lumpur sehingga tidak bisa menerobos luapan banjir

“Banjir juga menerjang pemukiman warga setempat yaitu Ni Ranting. Air dengan ketinggian hampir sepinggang orang dewasa menerjang halaman dan kamar korban, beruntung korban bisa keluar dari terjangan banjir,” paparnya.

Wardana yang didampingi Kasi Logistik dan Kedaruratan I Ketut Agus Astapa, menjelaskan, banjir diduga kiriman dari atas bukit. “Untuk penanganan banjir di rumah warga dilakukan penyedotan dengan pompa oleh TRC BPBD (Regu B) dan pompa milik warga. Sementara untuk penanganan jalan tertutup material banjir bandang karena merupakan aset Provinsi sedang dikoordinasikan dengan Dinas PU Provinsi,” jelasnya. (Weg)

Nihil Korban Jiwa

Sementara, di Desa Belandingan, kata Kepala pelaksana BPBD Bangli, I Wayan Wardana bencana yang terjadi juga serupa, yakni banjir dan tanah longsor

Berdasarkan informasi yang masuk ke BPBD Bangli, bencana di sini merusak lahan pertanian warga. “Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, hanya kerugian material. Jumlah kerugian masih dihitung," ujarnya. (weg)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved