Longsor di Klungkung

BREAKING NEWS! Satu Korban Longsor di Desa Pikat Klungkung Bali Ditemukan, Begini Situasi Pencarian

Korban yang terakhir ditemukan yakni Nengah Mertayasa, asal Desa Pesinggahan. Korban setelah dievakuasi langsung dibawa ke RSUD Klungkung. 

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Suasana di lokasi kejadian longsor di Desa Pikat, Klungkung Bali pada 20 Januari 2025 pagi - BREAKING NEWS! Satu Korban Longsor di Desa Pikat Klungkung Bali Ditemukan, Begini Situasi Pencarian 

TRIBUN-BALI.COM - Tim SAR gabungan telah melakukan evakuasi terhadap korban longsor yang sebelumnya dilaporkan hilang saat longsor di Lingkungan Celuk, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung Bali pada 19 Januari 2025 malam.

"Korban kami temukan di bawah pepohonan. Tepat di timur batu besar," ujar Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, Putu Widiada, Senin 20 Januari 2025.

Korban yang terakhir ditemukan yakni Nengah Mertayasa, asal Desa Pesinggahan. Korban setelah dievakuasi langsung dibawa ke RSUD Klungkung

 

Daftar Korban Tanah Longsor di Desa Pikat, Klungkung   

Korban Meninggal Dunia   

1.  Wayan Nata   

   - Asal: Banjar Klodan, Desa Pesinggahan  

Baca juga: VIDEO Tragedi Tanah Longsor di Desa Pikat Klungkung Bali: 4 Orang Tewas, Satu Orang dalam Pencarian

2.  Ketut Surata   

   - Asal: Dusun Glogor, Desa Pikat  

3.  I Wayan Mudiana   

   - Asal: Banjar Timbul, Desa Pesinggahan  

4.  I Nengah Mertayasa  

   - Asal: Banjar Timbul, Desa Pesinggahan  

Korban Luka-Luka   

1.  Ketut Mumbul   

   - Asal: Desa Sading, Badung  

2.  I Gede Aswin   

   - Asal: Desa Sading, Badung  

3.  I Gusti Made Ariasa   

   - Asal: Beringkit, Badung  

4.  I Wayan Kicen   

   - Asal: Dusun Timbul, Desa Pesinggahan

Sebelumnya diberitakan, longsor disertai batu besar berdiameter lima meter menghantam bangunan yang saat itu digunakan untuk kegiatan spiritual oleh warga dari luar Desa Pikat.

Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada, mengapresiasi kerja keras TRC, pihak kepolisian, dan warga setempat dalam evakuasi korban meski dihadapkan pada medan sulit dan hujan deras.

Penjabat Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika, bersama Wabup Klungkung terpilih, Tjokorda Surya Putra, langsung meninjau lokasi bencana.

Jendrika mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati menghadapi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana serupa.

"Mari bersama-sama menjaga keselamatan diri, mengingat cuaca ekstrem belakangan ini terus terjadi," ujarnya.

Tjokorda Surya menambahkan, warga di daerah rawan bencana harus lebih waspada dan mematuhi imbauan pemerintah untuk mengurangi risiko bencana.

Bendesa Adat Pikat, Komang Puja Sudarsana, mengungkapkan bahwa pihak desa adat akan segera menggelar paruman untuk membahas langkah yang perlu diambil setelah musibah ini.

Ia juga menegaskan perlunya aturan yang lebih ketat untuk mengawasi aktivitas warga luar yang menggunakan fasilitas desa tanpa pemberitahuan resmi.

Pasraman yang diterjang longsor diketahui sering digunakan untuk kegiatan spiritual, seperti meditasi dan pengelukatan, tanpa sepengetahuan desa adat.

"Ke depan, kami akan memperketat aturan agar aktivitas seperti ini tidak terjadi tanpa koordinasi," tegas Puja Sudarsana.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved