Timnas Indonesia

Pemain Persib Bandung Rachmat Irianto Kumandangkan Adzan Saat Jenazah Bejo Sugiantoro Dimakamkan

Pemain Persib Bandung Rachmat Irianto Kumandangkan Adzan Saat Jenazah Bejo Sugiantoro Dimakamkan

Editor: Putu Kartika Viktriani
SURYA
BERGETAR - Pesepakbola Timnas Indonesia, Rachmat Irianto, mengumandangkan adzan dengan suara bergetar saat jenazah ayahnya Bejo Sugiantoro yang juga merupakan Legenda Persebaya masuk ke liang lahat. Pemain Persib Bandung Rachmat Irianto Kumandangkan Adzan Saat Jenazah Bejo Sugiantoro Dimakamkan 

TRIBUN-BALI.COM - Suasana duka menyelimuti pemakaman legenda sepak bola Indonesia, Bejo Sugiantoro, yang berlangsung di TPU Desa Geluran, Kecamatan Taman, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Rabu, 26 Februari 2025.

Kabar meninggalnya mantan pemain Persebaya Surabaya dan Timnas Indonesia ini mengejutkan masyarakat, khususnya para pecinta sepak bola di Surabaya dan seluruh Indonesia.

Bejo Sugiantoro tutup usia pada Selasa, 25 Februari 2025, di Rumah Sakit Royal Surabaya.

Jenazah Bejo Sugiantoro tiba di kediamannya di Taman Pondok Jati, Geluran, Sidoarjo, sekitar pukul 19.00 WIB.

Meskipun gerimis turun, rekan-rekan sejawat, baik sebagai pemain maupun pelatih, mulai berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir.

Prosesi sholat jenazah dilaksanakan pada pukul 08.30 WIB di Masjid Nurul Jannah, dengan kemungkinan dilakukan lebih dari sekali mengingat kapasitas masjid dan banyaknya pelayat yang hadir.

 

Momen haru terjadi saat putra almarhum, Rachmat Irianto, yang juga pemain Timnas Indonesia, mengumandangkan adzan dengan suara bergetar ketika jenazah sang ayah dimasukkan ke liang lahat.

Kepergian Bejo Sugiantoro meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kerabat, dan dunia sepak bola Indonesia. 

Baca juga: Update Kondisi Cedera Rachmat Irianto: Persib Bandung Kehilangan Pilar Inti hingga Akhir Musim

Direktur Operasional Persebaya, Candra Wahyudi, yang hadir di kediaman almarhum, mengenang Bejo sebagai sosok yang total dalam profesinya, baik sebagai pemain sejak 1994 maupun sebagai pelatih.

"Beliau lima tahun mengabdi di Persebaya sebagai pelatih, mulai 2018 di Persebaya junior, kemudian menjadi asisten pelatih sampai 2023. Artinya, hubungan kami secara profesional dan personal sangat baik," ujar Candra Wahyudi.

Candra menambahkan, kontribusi Bejo dalam mencari bibit muda sangat besar.

Beberapa pemain hasil didikannya, seperti Rizky Ridho dan Koko Ari, kini membela tim-tim Liga 1.

"Atas nama keluarga besar Persebaya, kami merasa kehilangan. Mudah-mudahan almarhum husnul khatimah," pungkasnya.

Chairul Basalamah, mantan manajer Persebaya periode 2017-2018, juga menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam.

"Coach Bejo adalah sosok yang totalitas dengan pekerjaannya," kata Chairul.

Ia menambahkan, almarhum berperan penting dalam membangun pondasi Persebaya saat ini dengan memberikan kepercayaan kepada pemain muda seperti Arief Catur, Rizky Ridho, dan Koko Ari pada musim 2018.

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved