bisnis

Pertumbuhan Ekonomi Direncanakan 8 Persen pada 2029

Nah, agar 15?ri PDB yang merupakan belanja negara bisa mendorong 85?ri kegiatan masyarakat, maka pemerintah melakukan efisiensi anggaran.

freepik
ILUSTRASI - Pemerintah akan menggunakan efisiensi anggaran untuk membangkitkan kegiatan masyarakat. Pada muaranya, ketika aktivitas masyarakat tumbuh, maka pertumbuhan ekonomi yang direncanakan 8 persen pada 2029 bisa tercapai. 

TRIBUN-BALI.COM - Pemerintah akan menggunakan efisiensi anggaran untuk membangkitkan kegiatan masyarakat. Pada muaranya, ketika aktivitas masyarakat tumbuh, maka pertumbuhan ekonomi yang direncanakan 8 persen pada 2029 bisa tercapai.

Wakil Menteri Keuangan I Suahasil Nazara menjelaskan, belanja negara tahun ini dianggarkan Rp 3.621,3 triliun. Belanja ini merupakan 15 persen dari produk domestik bruto (PDB). Sementara itu, 85 persen dari PDB perekonomian Indonesia paling banyak diciptakan oleh kegiatan masyarakat, seperti konsumsi, investasi, dan net ekspor, serta impor.

“Jadi yang 85?ri PDB ini perlu diberikan stimulus dengan menggunakan yang 15%. Ini PR dari kami yang mengelola APBN,” tutur Suahasil, dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 Rabu (26/2).

Nah, agar 15?ri PDB yang merupakan belanja negara bisa mendorong 85?ri kegiatan masyarakat, maka pemerintah melakukan efisiensi anggaran.

Baca juga: BAKAL Impor Gula 200.000 Ton, Zulhas Sebut Itu Perintah Langsung Presiden Prabowo Subianto

Baca juga: AKSI Kriminalitas Meningkat, Kapolda Bali Kumpulkan Bhabinkamtibmas se-Bali, Ini Harapannya

Adapun tahun ini pemerintah berhasil mengumpulkan anggaran Rp 308 triliun yang diefisiensikan dari anggaran Kementerian/Lembaga dan transfer ke daerah. Ia menambahkan, alokasi anggaran yang diefisiensikan tersebut akan dibelanjakan untuk kebutuhan yang krusial. 

“Dan APBN akan terus suportif kepada perekonomian menciptakan PDB yang lebih besar. 15% APBN menciptakan 85% ekonomi Indonesia, dan lainya. Sehingga ini totalnya 100%,” jelasnya.

Lebih lanjut, Suahasil menyampaikan, dengan alokasi belanja yang tepat, maka pemerintah bisa  mendorong konsumsi lebih tinggi, mendorong investasi lebih tinggi, dan juga mendorong ekspor kita lebih banyak.

“Seperti apa belanja-belanja yang bermanfaat dan produktif di perekonomian? kita ingin ekonomi sektor riil kita meningkat dan bergerak dengan cepat. Bukan hanya bergantung kepada APBN, tetapi 85% PDB kita itu bergerak dengan cepat karena nil ekonomi kita berputar,” tandasnya. (kontan)

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved