bisnis

Integrasi Moda Transportasi: Solusi Kemacetan di Bali, Tingkatkan Kenyamanan Warga dan Wisatawan 

Sedangkan, Pemerintah Bali menargetkan kunjungan 6,5 juta wisatawan mancanegara dan 10,5 juta wisatawan domestik pada tahun 2025.

|
ISTIMEWA
DISKUSI - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Bali menggelar diskusi publik bersama berbagai pemangku kepentingan di sektor transportasi bertajuk “Pengembangan Ekosistem Transportasi Bali Terintegrasi untuk Mobilitas Masyarakat dan Wisatawan”.  Acara yang berlangsung pada Rabu, 26 Februari 2025 di Denpasar ini menjadi wadah strategis bagi para ahli, regulator, serta pelaku industri transportasi untuk bertukar gagasan dan merumuskan solusi konkret guna menciptakan ekosistem transportasi yang lebih efisien, inklusif, dan berkelanjutan di Bali. 

TRIBUN-BALI.COM  –  Kemacetan di Bali, terutama di kawasan wisata seperti Canggu, Uluwatu dan Ubud, telah menjadi ancaman serius bagi daya tarik pulau, sebagai destinasi unggulan dunia dan kualitas hidup masyarakat Bali.

Lonjakan kendaraan pribadi tanpa diimbangi sistem transportasi publik, yang andal menyebabkan perjalanan tidak efisien karena banyaknya hambatan, pengalaman wisata yang kurang nyaman, dan potensi berkurangnya minat kunjungan wisatawan.

Sedangkan, Pemerintah Bali menargetkan kunjungan 6,5 juta wisatawan mancanegara dan 10,5 juta wisatawan domestik pada tahun 2025.

Tanpa penanganan serius dan solusi yang efektif, target ini berisiko tidak tercapai, dan citra Bali sebagai destinasi wisata unggulan dapat terdampak.

Baca juga: NEKAT Akhiri Hidup Diduga Tembak Kepala dengan Pistol, Serka INS Tinggalkan Istri, Penyebab Dicari

Baca juga: Koster Hidupkan Kembali Trans Metro Dewata, Atasi Kemacetan Bali

DISKUSI - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Bali menggelar diskusi publik bersama berbagai pemangku kepentingan di sektor transportasi bertajuk “Pengembangan Ekosistem Transportasi Bali Terintegrasi untuk Mobilitas Masyarakat dan Wisatawan”. 

Acara yang berlangsung pada Rabu, 26 Februari 2025 di Denpasar ini menjadi wadah strategis bagi para ahli, regulator, serta pelaku industri transportasi untuk bertukar gagasan dan merumuskan solusi konkret guna menciptakan ekosistem transportasi yang lebih efisien, inklusif, dan berkelanjutan di Bali.
DISKUSI - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Bali menggelar diskusi publik bersama berbagai pemangku kepentingan di sektor transportasi bertajuk “Pengembangan Ekosistem Transportasi Bali Terintegrasi untuk Mobilitas Masyarakat dan Wisatawan”.  Acara yang berlangsung pada Rabu, 26 Februari 2025 di Denpasar ini menjadi wadah strategis bagi para ahli, regulator, serta pelaku industri transportasi untuk bertukar gagasan dan merumuskan solusi konkret guna menciptakan ekosistem transportasi yang lebih efisien, inklusif, dan berkelanjutan di Bali. (ISTIMEWA)

Menanggapi tantangan ini, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Bali menggelar diskusi publik bersama berbagai pemangku kepentingan di sektor transportasi bertajuk “Pengembangan Ekosistem Transportasi Bali Terintegrasi untuk Mobilitas Masyarakat dan Wisatawan”. 

Acara yang berlangsung pada Rabu, 26 Februari 2025 di Denpasar ini menjadi wadah strategis bagi para ahli, regulator, serta pelaku industri transportasi untuk bertukar gagasan dan merumuskan solusi konkret guna menciptakan ekosistem transportasi yang lebih efisien, inklusif, dan berkelanjutan di Bali.

Ketua MTI Wilayah Bali, Dr.Ir. I Made Rai Ridartha.,ATD.,M.Eng.Sc., Dipl.UG.,ATU, menegaskan bahwa akar permasalahan kemacetan di Bali adalah meningkatnya jumlah kendaraan pribadi yang berada di jalan tanpa adanya upaya untuk menguranginya jumlahnya dengan skema dan infrastruktur.

"Tanpa solusi yang terintegrasi oleh semua stakeholders dan konsep layanan transportasi publik yang berkualitas, permasalahan kemacetan akan semakin parah dan dapat membebani sektor pariwisata yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Bali membutuhkan sistem transportasi yang inklusif dan berkualitas agar memiliki daya tarik yang kuat untuk melayani mobilitas masyarakat dan wisatawan,” ujarnya. 

DISKUSI - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Bali menggelar diskusi publik bersama berbagai pemangku kepentingan di sektor transportasi bertajuk “Pengembangan Ekosistem Transportasi Bali Terintegrasi untuk Mobilitas Masyarakat dan Wisatawan”. 

Acara yang berlangsung pada Rabu, 26 Februari 2025 di Denpasar ini menjadi wadah strategis bagi para ahli, regulator, serta pelaku industri transportasi untuk bertukar gagasan dan merumuskan solusi konkret guna menciptakan ekosistem transportasi yang lebih efisien, inklusif, dan berkelanjutan di Bali.
DISKUSI - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Bali menggelar diskusi publik bersama berbagai pemangku kepentingan di sektor transportasi bertajuk “Pengembangan Ekosistem Transportasi Bali Terintegrasi untuk Mobilitas Masyarakat dan Wisatawan”.  Acara yang berlangsung pada Rabu, 26 Februari 2025 di Denpasar ini menjadi wadah strategis bagi para ahli, regulator, serta pelaku industri transportasi untuk bertukar gagasan dan merumuskan solusi konkret guna menciptakan ekosistem transportasi yang lebih efisien, inklusif, dan berkelanjutan di Bali. (ISTIMEWA)

Ridartha menekankan, pentingnya melihat layanan transportasi secara utuh sejak mulai dari tempat asal hingga sampai tujuan.

Tulang punggung layanan transportasi publik yang sudah dibangun, harus disertai dengan penyiapan feeder baik melalui skema subsidi maupun berbarengan dengan layanan transportasi online yang telah tersedia sebagai salah satu opsi disamping feeder dalam konsep first mile-last mile shg menjadi satu kesatuan yang utuh.

Setiap moda transportasi memiliki peranan yang sama2 penting, saling mendukung dan melengkapi dalam membentuk ekosistem transportasi publik Bali yang terintegrasi dan berkualitas.

Gagasan integrasi moda transportasi merupakan solusi strategis, yang dapat meningkatkan efisiensi mobilitas masyarakat Bali sekaligus memperkaya pengalaman wisatawan.

Dengan sistem transportasi yang terintegrasi, aksesibilitas ke destinasi wisata akan lebih lancar, mengurangi kemacetan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Area Head Gojek Bali, Rayi Bimantara menyatakan, integrasi moda transportasi publik dan transportasi online sejalan dengan preferensi wisatawan muda, yang saat ini merupakan segmen mayoritas wisatawan di Indonesia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved