bisnis
OJK Catat Pembiayaan Kendaraan Listrik Multifinance Capai Rp 16,63 Triliun
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mencatat penyaluran pembiayaan kendaraan listrik perusahaan multifinance per Desember 2024 mencapai Rp 16,63 triliun.
TRIBUN-BALI.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mencatat penyaluran pembiayaan kendaraan listrik perusahaan multifinance per Desember 2024 mencapai Rp 16,63 triliun. Adapun porsi pembiayaan kendaraan listrik masih terbilang mini.
“Porsinya sebesar 3,31 persen, dari total piutang pembiayaan per Desember 2024,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Jumat (7/3).
Lebih lanjut, Agusman memperkirakan pembiayaan kendaraan listrik akan kembali mengalami peningkatan ke depannya.
Hal itu seiring dengan kinerja pembiayaan kendaraan listrik yang masih tumbuh positif, ditambah adanya dukungan pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan listrik.
Baca juga: TEGA Aborsi Bayi Lalu Kubur di Area Pantai Padang Galak, Pasangan Kekasih Itu Taruh Pejati
Baca juga: WASPADA Hujan Tidak Merata 3 Hari ke Depan, Atau Hujan Deras di Peralihan Musim, Simak Beritanya!
OJK berharap pembiayaan kendaraan listrik oleh multifinance juga dapat berkontribusi dalam mendorong percepatan terbentuknya ekosistem green financing di Indonesia.
Agusman menerangkan secara kinerja industri, piutang pembiayaan perusahaan multifinance sebesar Rp 503,43 triliun per Desember 2024. Nilai piutang pembiayaan per Desember 2024 tumbuh 6,92% secara Year on Year (YoY).
Agusman menerangkan profil risiko pembiayaan tetap terjaga, yang mana Non Performing Financing (NPF) Gross perusahaan pembiayaan per Desember 2024 sebesar 2,70%. Angka itu membaik, jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 2,71%.
Sementara itu, OJK mencatat piutang pembiayaan perusahaan multifinance sebesar Rp 504,33 triliun per Januari 2025. Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan nilai piutang pembiayaan per Januari 2025 tumbuh 6,04% secara Year on Year (YoY). Pertumbuhan Januari 2025 terbilang melambat, jika dibandingkan posisi Desember 2024. “Adapun per Desember 2025 tumbuh 6,92% YoY dengan nilai Rp 503,43 triliun,” ujarnya.
Agusman menerangkan profil risiko pembiayaan tetap terjaga, yang mana Non Performing Financing (NPF) Net tercatat sebesar 0,93% per Januari 2025. Adapun nilai tersebut memburuk dari bulan sebelumnya yang mencapai 0,75%.
Agusman menambahkan Non Performing Financing (NPF) Gross perusahaan pembiayaan per Januari 2025 sebesar 2,96%. Angka itu memburuk, jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 2,70%.
Adapun gearing ratio perusahaan pembiayaan tercatat menurun, yaitu sebesar 2,21 kali per Januari 2025, sedangkan posisi Desember 2024 sebesar 2,31 kali. “Namun, masih berada jauh di bawah batas maksimum 10 kali,” kata Agusman.
Agusman juga menyampaikan pertumbuhan piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan diperkirakan mencapai 8%-10% pada 2025. (kontan)
Hadirkan Band Juicy Luicy, PLN Dukung Penyelenggaraan Bali EV Festival 2025 |
![]() |
---|
SIAPKAN Proyek Baru PLTS 9-10 MW di Badung, Kapasitas PLTS di Bali Saat Ini Capai 50 MW |
![]() |
---|
TAX Ratio Diprediksi Hanya 15,01 Persen dari PDB, Target Tax Ratio Masih Jauh dari Harapan |
![]() |
---|
POTENSI Transaksi Produk Makanan Olahan Rp221 Miliar di India |
![]() |
---|
Penggerak Ekosistem Digital, 1 Dekade Batic 2025, Jawab Tantangan Transformasi Digital dan AI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.