Berita Bali
Peluncuran Buku ‘Semua Karena Nirankara?’, Putri Koster: Tradisi Keaksaraan Di Bali Tetap Terjaga
Putri Koster berpendapat bahwa buku "Semua Karena Nirankara?" patut diapresiasi karena mengusung tema perempuan.
Mengakhiri sambutannya, Putri Koster menyampaikan selamat atas terbitnya karya Andre Syahreza.
Ia juga memuji sikap terbuka Andre yang secara jelas mencantumkan bahwa karyanya terinspirasi dari Sukreni Gadis Bali.
"Teruslah berkarya dan berikan pencerahan bagi masyarakat," pesannya.
Sementara itu, Andre mengungkapkan bahwa novel pertamanya ini ia rancang untuk Generasi Z.
"Dari segi kebahasaan, ringan. Ini memang bukan karya untuk sastrawan, tetapi bagi mereka yang baru memasuki dunia sastra," tambahnya.
Dengan demikian, sastra tidak lagi terkesan berat dan menakutkan.
"Agar bisa berkembang, karya sastra harus terasa lebih ringan," ujarnya.
Sebagai informasi, novel "Semua Karena Nirankara?" merefleksikan interaksi sosial yang dipengaruhi oleh motif ekonomi, dorongan nafsu, dan relasi kuasa.
Cerita bermula dari kehidupan Ni Made Ayu Nirankara, seorang wanita muda pemilik Kafe Bara.
Bersama suaminya yang telah berumur, ia menyusun skenario tak lazim demi menarik lebih banyak pengunjung ke kafe mereka yang sepi di Bali Utara.
Rencana mereka pun mengundang berbagai persoalan terkait asmara.
Cerita semakin penuh teka-teki dengan kehadiran Tala, seorang gadis lugu nan cantik, yang direkrut menjadi pramusaji di Kafe Bara.
Keberadaannya membuat eskalasi cerita semakin dramatis dan membara.
Peluncuran novel "Semua Karena Nirankara?" dihadiri oleh sejumlah penulis nasional, termasuk Dee Lestari dan Henry Manampiring.
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.