Perkelahian di Badung

Bermasalah Saat Jual Beli Sepeda Motor, Dua Kelompok Bertikai di Labuan Sait Badung Kini Berdamai

Beredar di media sosial adanya keributan antar warga penduduk pendatang di wilayah Labuan Sait, Desa Pecatu Kuta Selatan, Badung, Bali

Istimewa/Humas Polresta Denpasar
DAMAI - Dua kelompok yang bertikai akhirnya berdamai di Polsek Kuta Selatan. 

Bermasalah Saat Jual Beli Sepeda Motor, Dua Kelompok Bertikai di Labuan Sait Badung Kini Berdamai

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Beredar di media sosial adanya keributan antar warga penduduk pendatang di wilayah Labuan Sait, Desa Pecatu Kuta Selatan, Badung, Bali, pada Minggu (23/3/2025) malam.

Dari informasi yang didapat, keributan itu diduga berawal dari masalah transaksi jual beli sepeda motor di antara mereka. 

Kedua belah pihak yang bertikai itu pun langsung diamankan pihak keamanan desa setempat dan dibantu anggota dari Polsek Kuta Selatan.

Baca juga: KRONOLOGI Bentrok Antar Warga Pendatang di Gianyar Bali, Bermula Dari Adu Mulut Berujung Perkelahian

Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi, menyampaikan bahwa keributan tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan oleh kedua belah pihak yang bertikai.

“Kejadian keributan antara warga Sumba ini sudah ditangani oleh Polsek Kuta Selatan dengan cara kekeluargaan dan membuat surat pernyataan bertanda tangan di atas materai,” ujar AKP Sukadi, Senin 24 Maret 2025.

Baca juga: Kasus Perkelahian dengan WNA di Tibubeneng Badung, 12 Sekuriti Ditetapkan Jadi Tersangka

Ia menambahkan kejadian keributan berawal dari postingan sepeda motor Yamaha Vixion yang dijual di media sosial Facebook oleh akun atas nama Aplento Dama.

Namun korban Wiliam Kaka yang ingin membeli sepeda motor menghubungi penjual melalui perantara atas nama Pak Yoga yang mengaku saudara penjual Aplento Dama.

Setelah dikonfirmasi lewat telepon, akhirnya disepakati lalu berlanjut untuk  dilakukan pertemuan untuk cek fisik kendaraan.

Baca juga: VIRAL! Postingan di TikTok Picu Perkelahian Pelajar di SMKN 1 Abang, Sampai Dirawat di RS Karangasem

Setelah korban bertemu dengan pemilik kendaraan dan sepakat untuk dibayar oleh korban melalui via transfer Bank BRI, disaksikan oleh penjual dan pembeli, sejumlah Rp5.500.000 ke rekening atas nama Yoga.

“Namun setelah dilakukan transfer, pembeli meminta kunci berikut kendaraannya namun penjual tidak mau menyerahkan kendaraannya beralasan Yoga belum mentransfer uangnya ke penjual yakni Aplento,” jelas AKP Sukadi.

Ia menambahkan dengan tidak diserahkannya sepeda motor tersebut timbul cek-cok atau adu mulut karena terpicu emosi sehingga terjadi perkelahian kedua belah pihak. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved