Warga Sanding Tampaksiring Gianyar Bali Keluhkan Air PDAM Selalu Mati Waktu Dibutuhkan

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Persoalan air PDAM yang sering 'kecrat-kecrit' menjadi permasalahan klasik yang tak kunjung selesai di Kabupaten Gianyar, Bali. 

Terbaru, persoalan ini dikeluhkan oleh warga di Banjar Sanding, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring.

Seorang warga, Dewa, Senin 31 Maret 2025 mengatakan, sudah hampir sebulan ia selalu disibukkan oleh pelayanan air PDAM atau sekarang bernama Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani Gianyar. 

Kata dia, kadang-kadang, ada dalam satu hari hidup full. 

Baca juga: Polemik di Banjar Sental Kangin Nusa Penida Terus Berlarut, Pipa Diputus, 4 KK Kesulitan Air Bersih

Tapi seringan mati saat sedang dibutuhkan, yakni dari pagi pukul 6 sampai jam 9, dan kalau sore, mati dari pukul 16.00 Wita sampai pukul 20.00 Wita. 

"Sampai-sampai saya beli tandon untuk nampung air, tapi sekarang tandon saya kering, air juga masih mati," ujarnya.

Kata dia, pihaknya sudah sering menelepon petugas PDAM. Namun pelayanan yang diterimanya tetap saja bermasalah. 

"Sudah lama ini. Mati saat perlu. Pagi mati, sore mati, yang hidup cuma siang. Ada pegawai sudah cek, tapi tidak ada tindak lanjut dan penyelesaian," ujarnya.

Saat dikonfirmasi pukul 10.05 Wita, Dewa mengatakan airnya sudah hidup. 

Ia pun berharap persoalan ini bisa diselesaikan, supaya masyarakat tidak disibukkan oleh air PDAM. 

"Air itu kebutuhan utama setiap orang, apalagi kita orang Bali, ketika ada kegiatan adat, kita butuh air yang banyak. Kalau bisa, mohon selesaikan persoalan ini, supaya tidak berlarut-larut," harapnya.

Dirut Perumda Tirta Sanjiwani Gianyar, I Wayan Suastika belum memberikan konfirmasi terkait hal ini. 

Saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp, ia belum memberikan respon. (*)

Kumpulan Artikel Gianyar