Harga Emas
Harga Emas Naik, Permintaan Emas di Denpasar justru Makin Tinggi
Kebijakan Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump terkait tarif resiprokal sebesar 32
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Harga Emas Naik, Permintaan Emas di Denpasar justru Makin Tinggi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kebijakan Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump terkait tarif resiprokal sebesar 32 persen membuat harga emas juga terpengaruh.
Kebijakan ini membuat harga emas dunia melesat tinggi.
Namun anehnya, tingginya harga emas tidak membuat daya beli masyarakat akan emas menurun tetapi malah terjadi peningkatan.
Baca juga: Harga Emas Batangan Kamis 10 April di Galeri24 Renon Denpasar Bali Membengkak, 0,5 Gram Rp900 Ribuan
Fenomena ini berlangsung sejak 5 hari terakhir, salah satunya di Galeri 24 Regional 8 Denpasar.
“Saat kami buka operasional outlet kembali, setelah libur cuti bersama Lebaran 2025 pada 8 April lalu, di luar ekspektasi kami animo masyarakat membeli emas tinggi, terbukti seluruh outlet kami dijadikan rujukan pembelian emas batangan dan perhiasan,” ujar Asisten Regional Manager PT Pegadaian Galeri24 Regional 8 Denpasar, Junaidi Hasan Abdillah, Jumat 11 April 2025.
Disinggung seberapa besar peningkatan masyarakat dalam membeli emas di Galeri 24?
Junaidi menyampaikan pembelian emas yang biasanya hari normal nomor antrean kita berikan satu kali putaran sebanyak 50 antrean tetapi sejak tanggal 8 April mencapai 5 kali putaran antrean di satu outlet.
Baca juga: LEMAS Lunglai, Lupa Taruh Tas di Galiran, Komang Merta Kehilangan Emas 300 Gram & Uang Rp60 Juta
“Sejak tanggal tanggal 8 April itu lima kali putaran nomor antrean otomatis kurang lebih 250 nasabah yang datang ke outlet Jstore Gatot Subroto dalam satu hari."
"Tetapi fenomena ini bukan hanya di outlet kami yang ada di Denpasar tetapi di seluruh outlet kita. Untuk Denpasar terdapat 7 outlet, di Denpasar outlet kami berada di daerah Gatot Subtroto tengah, Pegadaian Renon dan Pegadaian Singaraja. Di NTB ada di The Gade Coffee & Gold Ampenan, Pegadaian Sweta dan Pegadaian Bima. Dan kalau di NTT ada di Pegadaian Kupang ” ungkapnya.
Tambah Junaidi, kenaikan harga saat signifikan tinggi, tetapi antusias masyarakat untuk membeli emas batangan juga tinggi, pada tanggal 11 April 2025 perubahan harga emas pada siang hari naik dibandingkan dengan harga pagi dengan kenaikan 1,73 persen.
Asumsi saat ini seandainya harga emas naik otomatis daya beli menurun, tetapi tidak dengan saat ini.
Situasi fluktuatif harga emas ternyata berpengaruh terhadap daya beli masyarakat yang meningkat, ini terjadi karena masyarakat sekarang lebih pandai melihat situasi terutama lagi masyarakat yang sudah mengerti tentang emas.
“Saat ini kebijakan pajak impor dari Trump dan perang dagang Amerika dengan China berimbas ke kita juga khususnya ke harga emas,” jelasnya.
“Setelah dipelajari, masyarkat yang sudah concern tentang emas sebagian besar mengalihkan aset mereka ke emas karena emas itu save heaven. Itu salah cara menyelamatkan aset pada saat inflasi,” sambung junaidi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.