Breaking News

Kalender Bali

Makna Sugihan Jawa dan Sugihan Bali: Pembersihan Lahir dan Batin Menyambut Hari Raya Galungan

Makna Sugihan Jawa dan Sugihan Bali: Pembersihan Lahir dan Batin Menyambut Hari Raya Galungan

Editor: Putu Kartika Viktriani
Dok. Tribun Bali
ILUSTRASI - Ilustrasi orang sedang sembahyang. Makna Sugihan Jawa dan Sugihan Bali: Pembersihan Lahir dan Batin Menyambut Hari Raya Galungan 

Parebuan bertujuan untuk:

Menghilangkan pikiran negatif.

Menyatukan keluarga dan kerabat melalui makan bersama.

Menyambut Galungan dengan hati yang bersih dan gembira.

Tradisi ini mengandung nilai sosial tinggi.

Dalam suasana makan bersama, konflik dan ketegangan kerap mencair, sehingga kedamaian batin tercipta.

Ini mirip dengan tradisi bakar batu suku di Papua yang juga mengedepankan rekonsiliasi dan kebersamaan.

Menyambut Galungan dengan Kebersihan Lahir Batin

Galungan diyakini sebagai saat turunnya Sang Bhuta Tiga, kekuatan negatif yang menggoda manusia.

Karena itu, menjelang Galungan umat harus siap secara lahir dan batin.

Sugihan Jawa dan Bali menjadi momen penting untuk pembersihan menyeluruh, agar bisa menyambut Galungan dalam kesucian dan ketenangan.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved