Pemadaman Listrik di Bali

ANTISIPASI Blackout Lagi! Ini yang Harus Dilakukan Pemda, PLN, Bank dan SPBU 

Prof. Wijaya Kusuma selaku Akademisi dari Fakultas Teknik Universitas Udayana membeberkan terdapat beberapa hal yang bisa dipetik dari blackout Bali.

Istimewa/Humas PLN UID Bali
PEMULIHAN - Petugas PLN memastikan jaringan distribusi aman untuk pemulihan masuknya tegangan listrik. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Terdapat beberapa point yang harus diperhatikan pemerintah daerah, PLN, pengguna jasa bank dan juga SPBU, terkait blackout yang terjadi di Bali pada Jumat 2 Mei 2025. 

Prof. Wijaya Kusuma selaku Akademisi dari Fakultas Teknik Universitas Udayana membeberkan terdapat beberapa hal yang bisa dipetik dari blackout Bali. 

“Listrik padam, berpengaruh pada SPBU tidak semua SPBU dilengkapi genset, sinyal telepon karena tidak semua Base Transceiver Station (BTS), dilengkapi dengan baterai yang mampu bertahan di atas 3 hari, lampu penerangan jalan, dan ATM tidak semua ATM dilengkapi dengan baterai yang kuat 3 hari,” jelasnya pada, Selasa 6 Mei 2025. 

Baca juga: CEGAH Truk Parkir Sembarangan, Dishub Badung Pasang 30 Water Barrier Sepanjang Jalan Terminal Mengwi

Baca juga: Pemuda Asal Buleleng Kembangkan Wine Non Alkohol hingga Tembus Pasar Internasional

Lebih lanjutnya ia mengatakan apabila SPBU tidak beroperasi, maka antrian kendaraan akan menumpuk di SPBU yang memiliki genset.

Solusinya, Pertamina mewajibkan semua SPBU memiliki genset atau baterai yang harus bisa beroperasi minimal 3 hari.

Apabila BTS tidak dilengkapi baterai yang mampu mendukung untuk 3 hari, maka akan terjadi masalah pada komunikasi, karenanya wajib disampaikan kepada operator seluler untuk mengecek baterai mereka, khususnya di tempat tempat ring satu. 

Sementara pada ATM apabila tidak dilengkapi dengan baterai yang mampu bertahan 3 hari, maka akan terjadi kepanikan di masyarakat karena tidak bisa mengambil uang.

Sama seperti BTS, pihak bank wajib untuk menyiapkan cadangan energi minimal untuk 3 hari. “Sistem smart grid Bali belum berfungsi sesuai rencana. Apabila berjalan sesuai rencana, maka PLTS yang telah terpasang, seharusnya mampu memberikan kontribusi. Ini yang harus dikerjakan antara pemerintah daerah dan PLN sebagai operator smart grid Bali,” sambungnya. 

“Namun, terlepas dari semua itu, saya salut dengan PLN khususnya Indonesia Power yang mampu mengoperasikan semua peakernya sehingga blackout total bisa segera teratasi,” tutupnya. 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved