Properti

PDB Kegiatan Properti Capai Rp 488,31 triliun, OXO The Pavilions Targetkan 50 Persen Asing & Lokal

Dengan luas mulai dari 170 hingga 420 meter persegi, vila-vila ini menyelaraskan alam dengan desain.

ISTIMEWA
OXO Group Indonesia, perusahaan pengembang dan pengelola properti butik yang berpusat di Bali, secara resmi memperkenalkan OXO The Pavilions. Proyek hunian inovatif, terdiri dari 24 vila dengan sertifikat hak milik yang memadukan praktik kesejahteraan dan kebugaran holistik ke dalam kehidupan sehari-hari. Proyek ini merupakan kerjasama dengan arsitek global ternama, Chris Precht. 

“Sekali lagi, OXO mempelopori inovasi Real Estat Gaya Hidup dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri di Bali dan sekitarnya,” ujar Johanness.

The Pavilions merupakan wujud dedikasi OXO yang berkelanjutan untuk merintis real estat gaya hidup di Indonesia. Dengan visi untuk menciptakan gaya hidup yang menginspirasi dan bermanfaat bagi para tamu dan investor, sejak awal tahun 2015, produk dan pengalaman properti OXO telah dikenal memiliki standar yang tidak kenal kompromi, desain yang cerdas, layanan premium, dan mengutamakan prinsip keberlanjutan.

Dengan portofolio lebih dari 100 properti di seluruh Bali dan total pengembangan senilai Rp 1.000 miliar, OXO terus menetapkan tolok ukur dalam real estat mewah yang berkelanjutan dan berdesain maju.

Desain Arsitektur Fleksibel dan Adaptif

Sementara itu, Chris Precht, desainer arsitektur yang merancang OXO The Pavilions juga mengungkapkan visinya atas hasil kreasinya tersebut.

“Arsitektur harus mengekspresikan tempat dan waktunya. Contohnya di Bali, itu berarti merancang untuk beradaptasi dengan sinar matahari, curah air hujan, ritual budaya, dan alam sekitar dan generasi yang mencari tujuan dan kesempatan,” terang Chris Precht. 

“Saatnya menciptakan bangunan yang fleksibel dan adaptif yang mencerminkan cara hidup manusia yang sebenarnya,” katanya. 

Precht menekankan, bahwa setiap material dan bentuk harus mencerminkan identitas Bali, memanfaatkan sumber daya lokal dan palet alam.

Keputusan OXO untuk bermitra dengan Studio Precht menggarisbawahi ambisinya untuk memadukan ketepatan Eropa dengan jiwa budaya Asia Tenggara.

Kolaborasi ini menghadirkan bakat kelas dunia ke Indonesia sambil tetap berakar kuat pada DNA alam dan budaya Bali.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved