Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 5 Halaman 172 173, Kurikulum Merdeka: Perasaanku

Berikut kunci Jawaban dan pembahasan soal mapel bahasa Indonesia kelas 5 SD halaman 172 173 Kurikulum Merdeka.

Foto Kolase Sampul Buku Bahasa Indonesia Kelas 5
PELAJARAN BAHASA INDONESIA - Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 5 Halaman 172 173, Kurikulum Merdeka: Perasaanku 

Titan tersungkur di depan pintu kelas karena tersandung kaki Bobi yang sengaja dijulurkannya. Titan hanya diam dan berusaha memungut kacamatanya yang terpental sambil berdiri. Namun, dengan cepat Bobi merampasnya.

“T..tolong kembalikan kacamataku!”

Titan yang tidak dapat melihat dengan jelas tanpa kacamata berusaha merebutnya dari tangan Bobi. Kemudian, ia terjatuh kembali dengan keras. Bobi bahkan mengejeknya dengan suara lantang.

“Hei, Titan! Percuma kamu pakai kacamata kalau tidak bisa melihat jalan! Hahahahaha! Dasar mata empat!” Bobi akhirnya melemparkan kacamata Titan ke lantai sambil mengancam Titan. 

”Awas ya, kalau lapor ke Ibu Guru!”

Bobi masih menertawakan Titan yang memungut kacamatanya dengan menahan tangis. Ya, Bobi memang hampir setiap hari mengganggu Titan dan mengancamnya agar tidak melaporkan ke guru. Titan tidak mengerti alasan Bobi memperlakukannya seperti itu.

Baca juga: Jawaban Eksplorasi 4.11, Kunci Jawaban Matematika Kelas 9 Halaman 253 254 Kurikulum Merdeka

“Krrriiiiiiiiiiinggggg!”

Bel istirahat berbunyi. Titan berniat ke kantin, tetapi di lorong sekolah ia berpapasan dengan Bobi. Titan berbalik arah karena masih ingat kejadian tadi pagi. Namun, Bobi dengan cepat menghampiri Titan dan mengejeknya dengan nama panggilan si mata empat.

“Hei, Titan si mata empat! Kamu sengaja ya pakai kacamata supaya terlihat seperti anak pintar?”

Bobi mulai mengganggu dengan kalimat-kalimat ejekannya. Namun, suara Bobi terdengar oleh Ibu Ninda yang kebetulan melintas. Ibu Ninda segera memanggil Bobi dan Titan ke ruangannya.

Ibu Ninda bertanya pada Bobi alasan ia melakukan hal itu pada Titan setelah mengetahui bahwa Bobi melakukannya hampir setiap hari.

“Saya sebenarnya iri pada Titan karena dia anak terpandai di kelas, Bu. Tidak pernah ada pelajaran yang susah buat dia. Sedangkan aku…….” 

Dengan suara lembut Ibu Ninda menasihati Bobi bahwa tindakan yang dilakukan Bobi tidak baik.

“Apa yang kamu lakukan itu termasuk tindakan merundung atau bullying, Bobi. Tindakan itu sangat tidak baik karena dapat menimbulkan dampak negatif pada diri Titan. Ia bisa sedih dan menjadi tidak nyaman bersekolah. Tidak adil, bukan? Hal itu tidak sesuai juga dengan nilai yang diajarkan sekolah. Bila kamu ingin memiliki prestasi seperti Titan, sebaiknya kamu belajar bersama Titan agar kamu dapat mencontoh cara belajar Titan hingga ia berprestasi.”

Bobi terdiam mendengar nasihat Ibu Guru. Ia menunduk dan merasa malu. Tindakannya selama ini salah dan telah menyakiti temannya. Apalagi setelah ia tahu bahwa Titan tidak pernah membencinya. Bahkan, ia mengajak Bobi untuk belajar bersama di rumahnya besok sore. Akhirnya, Bobi meminta maaf kepada Titan dan berjanji untuk menjadi teman yang baik.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved