Berita Gianyar
Pemkab Gianyar Bali Telusuri Ekskavator Nyungsep Di Sungai, Warga Sesalkan Kerusakan Alam
Terbaru, kegiatan pengerukan dinding sungai terpantau di aliran sungai kawasan Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kerusakan alam di Kabupaten Gianyar, Bali, semakin memprihatinkan. Selain alih fungsi lahan persawahan yang terus berkembang.
Pengerukan tebing-tebing sungai juga marak ditemukan, bahkan tak jarang kegiatan ini menyebabkan kerusakan infrastruktur yang menimbulkan kerugian miliaran rupiah.
Seperti kegiatan pengerukan dinding sungai Petanu di kawasan Kecamatan Sukawati beberapa tahun lalu, yang menyebabkan jalan raya di atas sungai ambles.
Beruntung tidak terdapat korban jiwa, hanya saja Pemkab Gianyar harus membuat jalan baru dengan anggaran miliaran rupiah.
Baca juga: Wisatawan Asing Terseret Arus di Pantai Atuh Bali, Selamatkan Diri Berlindung di Bawah Tebing
Terbaru, kegiatan pengerukan dinding sungai terpantau di aliran sungai kawasan Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati.
Aktivitas tersebut terekam kamera wisatawan yang tengah melakukan kegiatan rafting.
Menariknya, dalam video yang tersebar luas di media sosial itu, terlihat pula sebuah ekskavator dalam posisi terbalik, diduga terperosok saat melakukan pengerukan tanah di sempadan sungai.
Sementara di atasnya, terdapat tebing sungai yang telah dikeruk, penuh dengan tanah merah.
Kontras dengan kondisi sekelilingnya yang masih hijau, ditumbuhi pepohonan dan semakin belukar.
Hal tersebut pun memancing reaksi masyarakat, yang sebagian besar mensyukuri ekskavator yang 'nyungsep' tersebut, dan menyampaikan keprihatinannya melihat tebing sungai yang telah rusak.
"Jika tata ruang terus diabaikan, maka pemerintah ikut menyemai bencana. Jangan biarkan aturan hanya berlaku di atas kertas, wujudkan tata ruang yang hidup dan tegakkan," ujar Rama, seorang warganet.
Nyungsepnya ekskavator tersebut, diduga juga karena andil alam. Sebab belakangan ini, sebagian besar sungai-sungai besar di Kabupaten Gianyar, mengalami kenaikan debit air akibat air hujan. Hal itu menyebabkan tanah sempadan sungai menjadi labil.
Kepala Inspektorat Pemkab Gianyar, I Gusti Bagus Adi Widhya Utama saat dikonfirmasi, Minggu 8 Juni 2025, belum bisa memastikan apakah kegiatan tersebut telah mengantongi izin atau belum.
Pihaknya pun akan mencari tahu terlebih dahulu tentang aktivitas pengerukan sempadan sungai tersebut.
"Nanti kami cek dulu," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.