Sponsored Content
Ubud Mesimbaran 2025 Kembali Digelar Mengangkat Tema ‘The Art of Platycerium’
Menjembatani Seni dan Alam Lewat Platycerium atau lebih dikenal sebagai “tanduk rusa”, bukan sekadar tanaman hias.
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Ubud Mesimbaran, ruang kreatif yang lahir dari kecintaan terhadap seni dan tanaman eksotis Platycerium, kembali hadir untuk ketiga kalinya.
Tahun ini, acara bergengsi ini akan digelar selama tiga hari, mulai tanggal 6-8 Juni 2025 di Museum Puri Lukisan Ubud, Gianyar, Bali, dengan mengusung tema “The Art of Platycerium”.
Diselenggarakan pertama kali pada tahun 2022 di Puri Kemuda Sari, kemudian berlanjut di Pubas Coffee pada 2023, Ubud Mesimbaran tumbuh menjadi wadah pertemuan para pencinta seni, tanaman, dan kreativitas.
Di tahun ketiga ini, pengunjung akan disuguhkan pameran unik, kontes Platycerium, serta talkshow inspiratif bersama para pelaku seni dan penggiat tanaman dari berbagai daerah.
Baca juga: Angkat Nama Bali Di Kancah Nasional, Forum Maritim Bali Audiensi ke KKP
Menjembatani Seni dan Alam Lewat Platycerium atau lebih dikenal sebagai “tanduk rusa”, bukan sekadar tanaman hias.
Dalam Ubud Mesimbaran, tanaman ini menjadi media ekspresi artistik, dipadukan dengan unsur seni ukir, framing, hingga storytelling visual.
Sejak ide Platycerium Contest lahir pada 2022, kreativitas para peserta terus berkembang, menghadirkan karya-karya yang tidak hanya estetis namun juga bermakna.
Tahun ini, kontes Platycerium diikuti oleh 53 peserta dari berbagai daerah, termasuk dari luar Bali seperti Batu dan Malang, dan dibagi ke dalam tiga kategori:
-Strong Fertile Class
-Wide Fertile Class
-Special Willinckii Class
Talkshow “The Art of Platycerium”
Acara puncak akan menghadirkan talkshow inspiratif bertajuk “The Art of Platycerium”, bekerja sama dengan platform Jejak Pendapat.
Talkshow ini akan membahas seni dalam merawat dan mengkurasi Platycerium, menghadirkan tiga narasumber ternama:
Kliwon – Penggiat seni dan tanaman dari Yogyakarta
Wayan Rupika – Seniman dan kolektor Platycerium dari Tabanan
Ajik Armawa – Praktisi seni kontemporer dari Ubud
Ketua Panitia Pelaksana, Cokorda Bagus Krisna Darmayuda menyatakan, “Ubud adalah tempat yang istimewa, tempat kita berkumpul, berdiskusi, dan merayakan seni dalam segala bentuknya. Ubud Mesimbaran adalah panggung kreatif yang menggabungkan alam dan budaya dalam satu ruang dialog.”
Terbuka untuk Umum
Selama tiga hari penyelenggaraan, pengunjung dapat menikmati pameran, menyaksikan kontes, serta berpartisipasi dalam sesi diskusi interaktif.
Acara ini terbuka untuk umum, mengundang siapa saja yang tertarik pada seni, alam, dan budaya untuk datang dan merasakan semangat “mesimbaran”, berbagi dalam kebersamaan dan kegembiraan.
Kumpulan Artikel Gianyar