Kapal Tenggelam di Selat Bali
SUASANA Mencekam Jelang KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Penumpang Berteriak Panik
SUASANA Mencekam Jelang KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Penumpang Berteriak Panik
TRIBUN-BALI.COM – Malam itu gelap di perairan Selat Bali.
Hanya suara ombak dan angin yang menemani perjalanan KMP Tunu Pratama Jaya yang baru saja bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Rabu 2 Juli 2025 sekitar pukul 22.56 WITA.
Suasana sempat tampak tenang.
Sebagian penumpang tertidur, sebagian lagi bercanda melepas penat.
Tak ada yang menyangka, hanya 20 menit setelah berlayar, gelombang tinggi tiba-tiba menghantam keras kapal penumpang yang mengangkut 65 orang dan 22 kendaraan, termasuk truk tronton dan mobil pribadi.
Air laut langsung masuk, membuat kapal miring dan mesin mati total atau blackout.
Dalam hitungan detik, suasana berubah menjadi kepanikan total.
Di dek kendaraan, seorang penumpang berteriak keras ke arah penumpang yang masih berada di dalam mobil pribadi dan truk.
Suaranya terekam dalam video yang viral di media sosial, seperti dilansir dari Tribun Jatim.
"Allahu Akbar... Allahu Akbar! Metu (keluar)! Metu... ayo... kapal mau tenggelam!" teriaknya.
Baca juga: Hendak Susul Suami Kerja di Bali, Perjalanan Ibu dan Anak Balita Terhenti di Selat Bali
Suara itu membangunkan kesadaran penumpang lain yang mungkin masih setengah tertidur.
Terlihat penumpang dalam mobil hitam langsung keluar, meninggalkan barang dan hanya memikirkan keselamatan.
Detik-Detik Terjun ke Laut di Tengah Gelap
Cuaca buruk dan ombak tinggi membuat kapal semakin miring.
Kru kapal berusaha membagikan pelampung, tapi waktu terlalu singkat.
Saiful, salah satu penumpang asal Jember, mengaku tak sempat memakai pelampung.
"Saat kru membagikan pelampung, saya langsung terjun ke laut karena kapal sudah miring. Kejadiannya cepat sekali. Sekitar setengah satu dini hari," ujarnya.
Saiful hanyut di laut, berjuang di tengah gelap dan ombak.
Sekitar pukul 04.00 WIB, ia akhirnya berhasil diselamatkan.
Namun ia tak tahu nasib teman-temannya.
Evakuasi Darurat dan Teriakan Minta Tolong
Sebelum benar-benar tenggelam, awak kapal sempat mengirim panggilan darurat via radio pukul 23.20 WITA.
Hanya lima belas menit kemudian, pukul 23.35 WITA, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam dan diperkirakan hanyut ke selatan menuju Samudera Hindia.
Tim SAR gabungan langsung diterjunkan ke lokasi menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) untuk evakuasi.
Hingga Kamis 3 Juli 2025 sore, total 29 orang berhasil diselamatkan dan 6 orang ditemukan meninggal dunia.
Masih ada 30 penumpang dan kru yang belum ditemukan.
Tim SAR gabungan, helikopter, dan kapal KN SAR Permadi terus dikerahkan menyisir area perairan.
Di Posko Kemanusiaan RSU Negara, tangis dan doa keluarga korban terus mengalir.
Harapan terbesar mereka hanya satu: semua korban segera ditemukan, apapun keadaannya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.