Berita Badung

ESOK Akan Digelar Penobatan Raja Mengwi, Berikut Sepak Terjang dan Keruntuhan Kerajaan Mengwi

Anak Agung Gde Agung, bakal menjalani tradisi upacara Bhiseka Cokorda yakni penobatan dirinya menjadi Raja Mengwi ke XIII, Senin 7 Juli 2025 besok.

Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
TAMAN AYUN - Beberapa wisatawan domestik saat mengunjungi objek wisata Taman Ayun, Mengwi, Badung Jumat (31/7/2020). Taman Ayun merupakan salah satu peninggalan dari Kerajaan Mengwi. 

ESOK Akan Digelar Penobatan Raja Mengwi, Berikut Sepak Terjang dan Keruntuhan Kerajaan Mengwi

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Anak Agung Gde Agung, bakal menjalani tradisi upacara Bhiseka Cokorda yakni penobatan dirinya menjadi Raja Mengwi ke XIII, Senin 7 Juli 2025 besok.

Upacara suci dan sakral itu pun akan berlangsung di Pura Taman Ayun, Mengwi dengan melibatkan 11 sulinggih atau pendeta.

Kerajaan Mengwi adalah kerajaan di Bali yang raja-rajanya masih keturunan Gajah Mada, Mahapatih Majapahit.

Kerjaaan yang berpusat di Kabupaten Badung ini dulunya menguasai Karma, Kedewatan, Gianyar, dan Marga.

Baca juga: Anak Agung Gede Agung Akan Jalani Bhiseka Ida Cokorda di Puri Mengwi Bali, Begini Harapannya

Diserang Kerajaan Lain

Keruntuhan kerajaan ini terjadi pada akhir abad ke-19.

Penyebabnya karena penyerangan kerajaan-kerajaan lain di Bali.

Berdirinya Kerajaan Mengwi dapat ditelusuri dari kisah seorang tokoh bernama Agung Anom, yang berhasil menguasai Desa Kapal (selatan Mengwi) pada abad ke-17.

Namun, karena serangan penguasa lokal lainnya, ia terpaksa melarikan diri dan akhirnya menjadi pemimpin di Desa Blayu.

Baca juga: Anak Agung Gede Agung Akan Jalani Bhiseka Ida Cokorda di Puri Mengwi Bali, Begini Harapannya

Agar kekuasaannya semakin kokoh, Agung Anom menjalin aliansi dengan Buleleng, yang saat itu dikuasai oleh Panji Sakti.

Bahkan hubungan keduanya dikukuhkan dengan pernikahan antara Agung Anom dengan putri Panji Sakti.

Menjelang awal abad ke-18, Agung Anom turut serta dalam penaklukan Buleleng atas Blambangan di ujung timur Jawa Timur.

Setelah kematian Panji Sakti pada sekitar 1704, hubungan Agung Anom dengan Buleleng, yang mengalami konflik suksesi, mulai renggang.

Raja Mengwi Pertama

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved