Jalan Rusak di Bali
DAMPAK Jalan Jebol Bajra Tabanan, Disperindag Gianyar Antisipasi Lonjakan Harga Pangan
Dewa Raka mengungkapkan, sebenarnya beberapa komoditi juga disediakan oleh petani lokal dan didatangkan dari Lombok atau NTT.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Jebolnya jalan nasional di kawasan Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, Bali, yang berdampak pada pengalihan arus lalu lintas jalur Denpasar - Jembrana.
Diprediksi akan berdampak, pada harga kebutuhan pokok di Kabupaten Gianyar. Hal tersebut dikarenakan selama ini, Gianyar masih banyak tergantung pada komoditi yang berasal dari Jawa.
Mulai dari sembako, tak terkecuali bahan upakara, seperti jamur hingga kelapa. Ditakutkan, rute perjalanan pengangkut komoditi yang relatif jauh, karena harus melintasi Buleleng akan meningkatkan harga jual komoditi dari penyedia.
Baca juga: AMBLES Jalan Bajera! Lalin Kendaraan Besar Dialihkan ke Bedugul, Organda: Biaya Operasional Nambah
Baca juga: Hari ke-8 Pencarian, Tim SAR Gabungan Evakuasi 2 Jenazah KMP Tunu Pratama Jaya
Kabid Industri dan Agro Disperindag Gianyar, Dewa Nyoman Raka, Rabu 9 Juli 2025 mengatakan, dalam mengantisipasi lonjakan harga, pihaknya terus melakukan pemantau ke pasar-pasar tradisional, memastikan tidak ada yang menimbun sembako, agar harga tetap bisa terjaga.
"Kita pastikan bahwa stok sembako di pasar aman, supaya tidak terjadi inflasi akibat pengalihan jalur akibat jalan jebol di Tabanan," ujarnya.
Menurut Dewa Raka, sampai saat ini, belum ada dampak terhadap stok sembako dan fluktuasi harga. Namun, ke depan, Disperindag Gianyar khawatir akan ada dampak karena kiriman yang sejak dua hari lalu mulai tersendat.
"Dari pantauan sementara, pasokan dari Jawa masih terdistribusi, karena pengirim pasokan juga harus segera tiba di Gianyar, terutama jenis sayur, kalau tidak segera sampai, jenis sayur ini akan busuk dalam truk," ujarnya.
Dia mengungkapkan, bahwa banyak komoditi yang dijual di Gianyar masih mengandalkan pasokan dari Jawa, seperti bumbu dapur dan kebutuhan lain, sehingga bila pengiriman mengalami hambatan akan berdampak pada kenaikan harga.
"Pasokan dari Jawa umumnya meliputi bawang merah, bawang putih, jahe, cabai, ikan lele, dan sebagian kebutuhan upakara masyarakat Hindu Bali," ujarnya.
Dewa Raka mengungkapkan, sebenarnya beberapa komoditi juga disediakan oleh petani lokal dan didatangkan dari Lombok atau NTT.
Namun jumlahnya relatif terbatas. Karena itu, Disperindag Gianyar akan terus melakukan pemantauan dan bila ada harga kebutuhan pokok yang mengalami fluktuasi, akan secepatnya dicarikan jalan keluar.
"Untuk kebutuhan utama, beras, stok beras di Bulog masih aman, setidaknya sampai kondisi arus lalu lintas di Desa Bajra kembali normal," jelasnya. (*)
MIRIS 3 Ruas Jalan di Legian Belum Tersentuh Aspal, Padahal di Badung Pusat Pariwisata! |
![]() |
---|
RAWAN Jebol Jalur Klungkung-Gianyar, Mahendra: Kalau Dibiarkan, Rusaknya Semakin Parah |
![]() |
---|
TRUK Terguling Hingga Kecelakaan Fatal Terjadi Buntut Jalan Bajera Jebol, Akhirnya Dibuka Lagi Sabtu |
![]() |
---|
JALAN Jebol Bajera Usai Diperbaiki, Open Traffic, Koster Hadiri Pembukaan Jalur Denpasar-Gilimanuk |
![]() |
---|
Jalan Jebol Di Tabanan Masih Dalam Perbaikan, Pemprov Bali Sebut Alur Distribusi Barang Lancar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.