Kecelakaan di Bali
Sempat Janji Jual Feroza, Wayan Garsana Tewas Ditabrak Truk di Bangli Bali Sebelum Bertemu Pembeli
Sempat Janji Jual Feroza, Wayan Garsana Tewas Ditabrak Truk di Bangli Bali Sebelum Bertemu Pembeli
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Niat I Wayan Garsana (35) untuk menjual mobil Feroza yang sudah ditunggu pembeli berubah jadi tragedi.
Ia tewas seketika setelah mobil yang dikendarainya dihantam truk pengangkut semen di kawasan Bangklet, Desa Kayubihi, Bangli, Bali pada Kamis pagi, 10 Juli 2025.
Ironisnya, saat Garsana berpamitan pergi, ia hanya bermaksud menjual dacin dan Ferozanya.
Namun takdir berkata lain — ia pulang dalam kondisi tak bernyawa, meninggalkan tiga anak yang masih kecil.
Pria asal Banjar Bunteh, Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Gianyar itu meninggal tiga orang anak.
Satu anak masih mengenyam pendidikan SMK, SD dan satu anak belum sekolah.
Diketahui bahwa sebelum peristiwa tragis tersebut terjadi, pria yang karib disapa Gar itu, hendak menjual dacin, dan menjual mobil Feroza yang dibawanya saat ditabrak.
Bahkan pembeli Feroza tersebut sudah menunggunya di rumah.
Namun nasib berkata lain, mobil Feroza ringsek dan Gar pun pulang dalam keadaan meninggal dunia.
Baca juga: VIDEO Wayan Garsana Hendak Putar Mobil, Nahas Dihantam Truk Rem Blong Muatan Semen di Bangli Bali
Seorang warga setempat, I Made Tukik, Jumat 11 Juli 2025 mengatakan, kabar meninggalnya Gar memukul semua warga yang mengenalnya.
Bahkan dirinya pun tak menyangka, karena malam hari sebelum kejadian, mereka sempat bersama.
"Malamnya kami masih bersama, tapi paginya ada kabar meninggal. Selama ini orangnya asih diajak bergaul, semua warga mengenalnya," ujar Tukik.
Tukik mengatakan, pagi hari sebelum kejadian, ada warga dari Tabanan yang datang ke banjar, menanyakan rumah Gar.
Disebutkan warga tersebut sudah memiliki janji dengan Gar dengan keperluan jual beli mobil.
Yakni, mobil Feroza yang dikendarai rencananya akan dijual.
"Ada paman saya diajak ngobrol sama calon pembeli mobil. Ada di sana sekitar 25 menit. Saat Gar ditelepon, telepon hanya berdering, tapi tak ada yang mengangkat," ujar Tukik.
Terkait keperluan Gar ke Bangli, Tukik mengatakan akan menjual dacin.
Sebab selama ini, Gar dikenal suka membantu orang menjual barang atau sejenis calo.
"Informasinya keluar rumah mau jual dacin. Orangnya sudah menikah meninggalkan 3 anak, anak pertama sudah SMK, SD dan belum sekolah. Kemarin. Sudah dimakamkan di kuburan Banjar," ujar Tukik.
Diketahui, pagi itu, Garsana tengah mengendarai mobil Feroza DK 1435 AAQ berwarna hijau dan hitam.
Berdasarkan keterangan saksi dan video yang beredar, Garsana hendak memutar balik kendaraannya di ruas jalan Bangklet.
Namun di saat bersamaan, dari arah utara meluncur sebuah truk pengangkut semen dengan kecepatan tinggi.
Diduga rem truk tersebut blong.
Tak ada cukup waktu untuk menghindar.
Truk besar itu menyambar dengan kecepatan tinggi mobil Feroza milik Garsana dengan keras.
Benturan hebat membuat mesin mobil copot, bodi mobil remuk nyaris gepeng, dan pecahan kaca serta bagian dalam mobil berserakan di jalan.
Garsana pun tewas seketika di tempat kejadian.
Ia terpental ke pinggir jalan.
Mobilnya ringsek hingga mesin terlepas dari body.
Darah berceceran dan debu semen berterbangan.
Situasi pasca kejadian amat miris dan mengerikan.
Kecelakaan ini bukan hanya merenggut nyawa Garsana.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebelum menghantam mobil Feroza, truk tronton bermuatan semen itu sudah lebih dulu menabrak seorang pejalan kaki, Ni Nengah Rania (71), di Banjar Palatiying, Desa Landih – sekitar satu kilometer sebelum Bangklet.
Rania tewas tertabrak di lokasi.
Truk blong terus melaju tanpa kendali, seolah tak mengenal rambu atau batas kecepatan.
Di sepanjang jalurnya, truk sempat menyenggol mobil APV DK 1961 ACA yang sedang melintas.
Beberapa detik kemudian, truk menghantam mobil Feroza milik Garsana.
Namun bencana belum berhenti.
Truk besar itu masih melaju dan akhirnya menghantam rumah warga milik I Nengah Resep (70).
Saat itu, Resep sedang berada di dapur, menyiapkan bumbu masakan.
Benturan keras merobohkan tembok rumah.
Resep tewas seketika, dalam posisi tangan masih menggenggam alat penumbuk bumbu.
Truk akhirnya berhenti setelah menabrak rumah tersebut.
Sopir truk ditemukan meninggal dunia di dalam kabin.
Setelah tewas tanpa identitas, sopir truk mau kecelakaan lalu lintas jalur Kintamani - Bangli wilayah Bangklet, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli akhirnya terungkap.
Berdasarkan data Mapolres Bangli, Kamis 10 Juli 2025, sopir tersebut bernama Siswanto (54) asal Jalan Jenggala, Desa Gedangan, Sidoarjo, Jawa timur.
Berdasarkan informasi dari sejumlah sopir angkutan barang, diketahui bahwa Siswanto merupakan sopir pengalaman, yang sudah sering membawa semen ke daerah Bangli. Biasanya dia membawa semen sebanyak 300 sak.
Total korban dalam peristiwa ini sebanyak tujuh orang. Dari total tersebut, sebanyak empat orang meninggal dunia termasuk Siswanto.
Warga yang menyaksikan detik-detik kejadian menuturkan suasana penuh kepanikan.
Beberapa orang mencoba mendekat untuk menolong korban, namun kondisi kendaraan dan reruntuhan rumah membuat proses evakuasi sulit.
Suara teriakan, benturan besi, dan tangis keluarga korban berpadu di jalanan Bangklet yang biasanya sepi.
Petugas kepolisian, Bhabinkamtibmas Desa Kayubihi Bripka IGede Artawan, bersama Babinsa dan personel Polres Bangli, segera datang ke lokasi.
Mereka mengevakuasi korban, mengamankan tempat kejadian perkara, dan mengatur lalu lintas yang sempat macet total.
Empat nyawa melayang dan luka-luka
Data sementara dari Polres Bangli mencatat, kecelakaan ini menelan korban jiwa sebanyak empat orang:
- I Wayan Garsana (35), pengemudi mobil Feroza
- I Nengah Resep (70), pemilik rumah yang dihantam truk
- Ni Nengah Rania (71), pejalan kaki di Banjar Palatiying
- Siswasto (supir truk)
Selain itu, dua orang lainnya mengalami luka-luka, termasuk seorang pengendara motor yang sempat terserempet truk saat melaju tak terkendali.
Kerugian materiil pun tak sedikit: dua rumah warga rusak berat, lima mobil ringsek, serta satu sepeda motor yang mengalami kerusakan.
Polisi masih selidiki penyebab
Dirlantas Polda Bali, Kombes Pol Turmudi, mendatangi TKP kecelakaan maut di jalur Kintamani - Bangli, tepatnya di kawasan Bangklet, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli, Kamis 10 Juli 2025 sore.
Ia pun memastikan agar anggotanya telah menangani kasus ini dengan baik. Berdasarkan hasil olah TKP, kata dia, dugaan awal kecelakaan terjadi akibat truk mengalami rem blong.
"Dugaan awal, kejadiannya karena truk mengalami rem blong dan jalan turunan yang relatif panjang," ujarnya.
Kombes Turmudi mengimbau pada pengendara, supaya selalu memeriksa kondisi rem kendaraannya.
Dan bagi pengendara truk muatan, supaya jangan sekali-kali membawa muatan melebihi kapasitas.
Sebab banyak kasus kecelakaan terjadi, akibat muatan over kapasitas.
"Kami imbau pada pengendara agar selalu memeriksa kondisi kendaraannya, dan jangan membawa muatan melebihi kapasitas," ujarnya.
Kapolres Bangli, AKBP James Irianov Syaloom Rajagukguk, menyebut pihaknya masih mendalami penyebab kecelakaan, termasuk memeriksa kondisi truk dan mengumpulkan keterangan saksi.
Proses olah TKP sudah dilakukan, dan beberapa potongan rekaman video kejadian turut dijadikan barang bukti.
Hingga saat ini, situasi di lokasi kejadian sudah terkendali. Arus lalu lintas perlahan kembali normal.
Namun duka mendalam masih menyelimuti keluarga para korban dan warga sekitar yang menyaksikan tragedi maut tersebut.
Diketahui saat ini jenazah para korban termasuk sopir truk tanpa identitas tersebut, masih dititipkan di RSUD Bangli.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.