Sisa Kuota 4 Pemain Asing Kemungkinan Tak Dipenuhi Bali United, Beri Ruang Pemain Lokal dan U23

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kompetisi BRI Super League 2025/2026 bakal mulai bergulir bulan Agustus 2025 mendatang. 

Bali United menjadi salah satu tim yang terhitung jor-joran dalam perombakan tim setelah bisa dibilang performa mereka nyungsep musim lalu. 

Hingga saat ini, 7 pemain asing sudah dimiliki dari kuota sesuai regulasi 11 pemain asing. 

Dari 7 pemain asing, 2 di antaranya merupakan pemain yang sudah membela Bali United musim sebelumnya. 

Baca juga: Pelatih Bali United Johnny Jansen Uji Chemistry, Thijmen Goppel Cs Mulai Beradaptasi

Dua pemain asing yang dipertahankan adalah Brandon Wilson dan Boris Kopitovic, serta lima pemain baru yakni Joao Ferrari, Thijmen Goppel, Mike Hauptmeijer, Tim Receveur, dan Mirza Mustafić.

Dari segi kuota pemain asing, masih tersisa untuk 4 nama baru. Meski begitu Pelatih Kepala Bali United Johnny Jansen tampaknya mengeluarkan sinyal tidak perlu memenuhi 11 pemain asing sesuai dengan regulasi baru dari ILeague.

Menurut pelatih asal Belanda ini, apabila Bali United memakai penuh kuota pemain asing, bisa akan berdampak terhadap menit bermain minim dari pemain lokal.

“Dengan regulasi 1 pemain asing, tentu ini situasi yang baru. Tapi sebagai klub, kami juga harus memikirkan apa yang paling penting. Kami memiliki banyak pemain muda dan lokal yang bagus di klub ini,” kata Johnny, Minggu 20 Juli 2025.

Dikatakan mantan pelatih PEC Zwolle ini, terlalu banyak pemain asing justru bisa mematikan peran pemain lokal di kompetisi tersebut, karena persaingan yang semakin ketat.

“Jika terlalu banyak pemain asing yang kami mainkan, maka pemain lokal tidak punya banyak kesempatan untuk tampil di kompetisi nanti,” ujar Johnny.

Dalam regulasi ILeague, klub memiliki hak untuk mengontrak 11 pemain asing, di mana 8 pemain asing bisa bermain secara bersamaan dalam satu pertandingan di Super League.

Selain regulasi 11 pemain asing, setiap klub di BRI Super League 2025/2026 wajib mendaftarkan lima pemain U-23 dengan satu pemain yang wajib dimainkan minimal dalam 45 menit pertama. 

Ini juga menjadi ancang-ancang Johnnya Jansen dalam laga uji coba menghadapi Bhayangkara Presisi Lampung FC membagi tim menjadi dua, satu tim di antaranya dihuni mayoritas pemain muda. 

Baginya, regulasi ini bisa menjadi panggung bagi pemain muda.

“Menurut saya, sangat penting untuk menciptakan panggung bagi pemain muda termasuk juga pemain muda agar mereka berkembang. Jadi kami harus menemukan keseimbangan yang baik dalam tim,” ujar dia.