Berita Bali

Tol Mengwi-Gilimanuk Bali, Gubernur Koster Temui Kementerian PU Untuk Bahas Pembangunan

Koster meresmikan pembukaan jalur Denpasar-Gilimanuk yang sempat jebol tersebut pada Sabtu 19 Juli 2025. 

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Gubernur Bali, Wayan Koster - Tol Mengwi-Gilimanuk Bali, Gubernur Koster Temui Kementerian PU Untuk Bahas Pembangunan 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pembangunan Tol Mengwi-Gilimanuk akan dilakukan percepatan oleh Pemerintah. 

Hal itu diungkapkan Gubernur Bali, Wayan Koster saat membuka jalan penghubung Denpasar-Gilimanuk tepatnya di Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Bali, pada Sabtu 19 Juli 2025. 

Menurutnya, Tol Mengwi-Gilimanuk mendesak karena jalur nasional di wilayah Bali sangat padat.

“Tol Gilimanuk-Mengwi mendesak bukan karena ini (insiden jalan jebol) karena memang sudah rencana dari awal, mengingat Gilimanuk-Denpasar itu jalur nasional yang sangat padat. Tidak saja mengangkut penumpang biasa, tapi juga mengangkut logistik dari Jawa ke Bali maupun sebaliknya itu menentukan kehidupan perekonomian kita. Jadi kalau ini terganggu ada masalah dengan perekonomian kita,” jelas Koster. 

Baca juga: SAMPAH Kiriman Menumpuk, PT Jasamarga Bali Tol Gelar Bersih-bersih di Kawasan Tahura!

Dikatakan, dengan kembali dibukanya jalur Denpasar-Gilimanuk via Bajera, bukan tidak ada lagi masalah serta Tol Gilimanuk-Mengwi akan tetap berlanjut perencanaannya. 

Bahkan, pekan depan Koster mengatakan akan membahas progres pembangunan tol tersebut dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU). 

“Saya minggu depan akan rapat lagi dengan Bapak Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU untuk membahas tahapan yang akan dilakukan dalam rangka pekerjaan jalan tol Gilimanuk Mengwi ini,” bebernya. 

Koster meresmikan pembukaan jalur Denpasar-Gilimanuk yang sempat jebol tersebut pada Sabtu 19 Juli 2025. 

Setelah resmi open traffic, jalan tersebut dapat beroperasi kembali sehingga kendaraan besar tak perlu lagi melintasi jalur alternatif melalui wilayah Kabupaten Buleleng dan Karangasem. 

Kehadiran Koster pada pembukaan jalan Bajera dikatakan merupakan perwakilan dari Menteri PU, yang dalam kapasitas memang Gubernur merupakan perwakilan pemerintah pusat. 

“Jadi Bapak Dirjen tadi sudah menyampaikan mengenai apa yang dilakukan hari ini (kemarin). Jadi beliau berterima kasih. Saya hadir ke sini langsung untuk menyejukan suasana yang sempat gundah galau selama sekian hari di sini,” kata dia.

Jalan penghubung Denpasar-Gilimanuk tepatnya di Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan sempat mengalami jebol. 

Akibatnya, kendaraan besar seperti bus harus melewati jalur alternatif untuk menuju Kota Denpasar begitu juga sebaliknya. 

Para sopir bus harus mengubah rute melalui Kabupaten Buleleng untuk menuju Denpasar. 

Sedangkan truk tronton harus melewati jalur Kabupaten Karangasem untuk tiba di Denpasar. 

Kini, bus dan truk tronton sudah bisa kembali melintas di jalur Tabanan-Mengwi pada, Sabtu 19 Juli 2025. 

Hal ini karena jalan nasional penghubung Gilimanuk-Denpasar tersebut sudah resmi dibuka setelah mengalami perbaikan. 

Pantauan Tribun Bali, sejumlah bus dan truk tronton mulai melintas dari arah Tabanan menuju Terminal Mengwi dan sebaliknya dari Denpasar menuju ke Tabanan. 

Perbaikan jalan tersebut dilakukan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Jawa Timur-Bali sejak insiden jebolnya jalan pada Senin 7 Juli 2025 lalu. 

Setelah melalui 12 hari perbaikan, jalan jebol tersebut dirampungkan lebih cepat dari estimasi awal yakni 3 pekan. 

“Awalnya, estimasi perbaikan mencapai satu bulan. Namun saya minta dipercepat maksimal dua minggu. Syukurnya, saya mendapat laporan bahwa pengerjaan sudah tuntas pada malam (Jumat) 18 Juli, dan hari ini (Sabtu 19 Juli) jalan sudah bisa dilalui,” jelas Koster.

Ia mengapresiasi kerja keras tim BPJN yang dinilai berhasil menyelesaikan perbaikan sesuai standar. 

Apalagi jalur ini merupakan akses vital yang dilalui kendaraan besar pengangkut logistik. 

“Mudah-mudahan dengan dibukanya kembali jalan ini, arus lalu lintas kembali lancar, dan aktivitas perdagangan masyarakat dapat kembali normal,” imbuhnya. 

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat, khususnya warganet, yang aktif memberikan informasi dan dorongan untuk percepatan perbaikan. 

Kegembiraan juga dirasakan masyarakat sekitar dan para pengendara yang selama ini terdampak penutupan jalan. 

Mereka menyambut antusias dibukanya kembali jalur utama penghubung Bali Barat dan Timur tersebut.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.3 PJN I Bali, Pramono Tri Yulianto, menyampaikan bahwa meskipun jalan sudah bisa dilalui. 

Sedangkan proses pemeliharaan dan penyempurnaan masih akan terus dilakukan.

“Setelah serah terima pertama atau PHO (Provisional Hand Over), pemeliharaan jalan akan berlangsung selama satu tahun. Pembersihan dan perbaikan trotoar akan kami lanjutkan, termasuk perbaikan jalan alternatif yang juga mengalami kerusakan,” ujar Pramono.

Ia menambahkan bahwa meskipun kontrak pengerjaan perbaikan diberi waktu dua bulan, pihaknya berhasil menyelesaikan pekerjaan utama hanya dalam 12 hari. 

Sisa pekerjaan meliputi perapian trotoar, penyelesaian inlet, dan pengembalian fungsi jalan alternatif yang rusak. 

“Pengembalian kondisi jalan alternatif juga akan kami kerjakan. Gubernur pun sudah menyatakan akan mengalokasikan anggaran untuk perbaikan kerusakan yang diakibatkan bencana alam ini,” jelasnya.

Adapun estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk seluruh pekerjaan perbaikan, termasuk jalan alternatif, berkisar antara Rp 3 miliar hingga Rp 4 miliar. 

Setelah semua pekerjaan rampung, akan dilakukan audit oleh lembaga auditor sebelum pengajuan pencairan anggaran resmi.

Sopir Bus Semringah

Seorang sopir bus, Panji (31) saat ditemui di Terminal Mengwi mengatakan akan melintasi jalur normal yakni Tabanan menuju ke Gilimanuk. 

Ia sudah hampir satu bulan melintasi jalur alternatif Bedugul dan Buleleng. 

“Per hari ini (kemarin) sudah bisa lewat (jalur Tabanan) tujuannya ke Surabaya (Jawa Timur). Sebelumnya hampir setiap hari lewat Bedugul,” jelas Panji, Sabtu 19 Juli 2025. 

Diakuinya saat melintasi jalan Bedugul banyak keluh kesah yang dialaminya. 

Sebab jalur tersebut sangat curam juga menambah biaya operasional seperti bahan bakar. 

Kini ia dapat melintasi kembali jalan nasional di Tabanan dengan membawa 14 penumpang menuju Kota Surabaya. 

“Banyak keluh kesahnya, ini dari Terminal Mengwi angkut sejumlah 14 penumpang. Ya cukup cepatlah perbaikan jalan di Bajera,” tutupnya. 

Sebelumnya, sopir truk mengeluhkan jalur alternatif yang dilalui akibat jebolnya jalan nasional di Bajera beberapa waktu lalu. 

Biasanya saat melalui jalur Jembrana dan Tabanan menuju Kota Denpasar dihabiskan waktu tempuh hanya 8 jam. 

Namun setelah melintasi jalur alternatif yang lebih jauh yakni dari Gilimanuk menuju Kabupaten Karangasem sehingga memakan waktu hingga 12 jam untuk tiba di Kota Denpasar. 

Hal tersebut diungkapkan sopir truk pengangkut material bangunan, Suranto (50) saat ditemui pada, Selasa 15 Juli 2025 kemarin. 

Selain mengeluhkan jauhnya jalur alternatif, Suranto juga mengatakan jalur tersebut ekstrem untuk dilalui truk berukuran besar. 

“Ya terdampak. Pengaruh perjalanannya muter, seharusnya kita hitungnya 8 jam dari Pelabuhan (Gilimanuk) tiba di sini (Denpasar). Jalur alternatif via Karangasem bisa 12 jam. Medan jalannya ngeri menanjak, tikungannya tajam, banyak pohon pendek-pendek jadi banyak kena ranting pohon. Kita juga lewat sana itu karena maksa tidak ada jalan lagi,” jelasnya. (sar)

Kritik Jadi Penyemangat 

Gubernur Bali, Wayan Koster mengucapkan terima kasih kepada para netizen yang melakukan kritik hingga perundungan atau bully selama pengerjaan perbaikan jalan nasional Denpasar-Gilimanuk tepatnya di Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan. 

Hal tersebut ia sampaikan saat peresmian pembukaan kembali jalan nasional di Bajera tersebut pada, Sabtu 19 Juli 2025 kemarin. 

Menurutnya, informasi jalan jebol ini cepat tersebar berkat netizen. 

“Terima kasih juga kepada para netizen yang memberikan informasi kepada saya untuk melakukan percepatan pengerjaan ini sehingga betul-betul saya termotivasi. Terima kasih juga kepada para netizen yang membuli-buli, karena itu penyemangat. Kalau tidak ada yang marah, berarti kita nanti bisa kurang semangat, jadi terima kasih kepada yang buli-buli, yang marah-marah, segala macam, marah-marah ini juga artinya sabar,” kata Koster. 

Lebih lanjutnya, Koster mengatakan begitulah saat menjadi penyelenggara pemerintahan, melayani masyarakat maka harus bersabar menerima keluhan masyarakat. 

Walaupun penyampaian sarannya tidak baik, Koster mengaku akan menampung semuanya. 

“Semua tujuannya adalah baik untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan ini. Dan sekarang dengan sudah dibuka beroperasi kembali, maka lalu intas dari Gilimanuk ke Denpasar itu sudah normal kembali, tidak ada lagi gangguan distribusi logistik, sehingga semua menjadi normal dan apa yang menjadi hambatan, gangguan selama itu sudah bisa diatasi dengan baik,” bebernya. 

Koster berharap dengan dibukanya jalan nasional ini kembali akan membuat masyarakat di wilayah Tabanan khususnya, yang tadinya berdagang dan sepi karena tidak ada kendaraan melintas dan berbelanja dapat pulih dan normal kembali. (sar)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved