Sampah di Bali

SAMPAH Kiriman Menumpuk, PT Jasamarga Bali Tol Gelar Bersih-bersih di Kawasan Tahura!

Kegiatan ini digelar pada Jumat 11 Juli 2025 melibatkan sejumlah pemangku kepentingan serta komunitas peduli lingkungan. 

(Istimewa/Humas PT Jasamarga Bali Tol)
Suasana kegiatan bersih-bersih sampah, yang dilakukan PT JBT bersama warga dan stakeholder terkait. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan, terhadap pelestarian lingkungan, PT Jasamarga Bali Tol (PT JBT) menyelenggarakan kegiatan pembersihan sampah kiriman di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, tepatnya di area bawah Akses Ngurah Rai Jalan Tol Bali Mandara (Kampoeng Kepiting). 

Kegiatan ini digelar pada Jumat 11 Juli 2025, melibatkan sejumlah pemangku kepentingan serta komunitas peduli lingkungan. 

Turut hadir dalam kegiatan ini perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bali, yang memberikan dukungan berupa armada pengangkut sampah, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Tahura Ngurah Rai, Lanal Denpasar, Komunitas Mangrove Indonesia, serta kelompok nelayan lokal.

Baca juga: LAGI Tragedi Kecelakaan Truk, Pertama Kali Lewat Buleleng, Angkut Baja Ringan Terperosok ke Kebun! 

Baca juga: TEMUAN Proyek Fiktif di Klungkung Jadi Sorotan, Dewan Minta Inspektorat Perketat Pengawasan

Penumpukan sampah kiriman yang terbawa arus pasang, serta terbawa dari aliran sungai mati di kawasan hutan mangrove tersebut memicu kepedulian berbagai pihak untuk turut serta menjaga kelestarian dan keberlanjutan Kawasan konservasi. 

Kegiatan pembersihan ini merupakan wujud nyata, dari sinergi yang terjalin antara PT JBT, pemerintah, dan komunitas masyarakat dalam menjaga ekosistem pesisir. 

“Kawasan hutan mangrove bukan sekedar penyangga ekosistem pesisir, tetapi juga memiliki nilai penting dalam mitigasi perubahan iklim. Melalui kegiatan ini, kami ingin menegaskan komitmen PT JBT untuk terus menjaga harmoni antara infrastruktur dan lingkungan, serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut serta dalam upaya pelestarian,” kata Direktur Utama PT JBT, I Ketut Adiputra Karang.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kerja sama multipihak sebagai kunci keberhasilan dalam menjaga kawasan konservasi yang terintegrasi langsung dengan infrastruktur publik seperti jalan tol. 

“Jalan tol dan lingkungan hidup bukan dua hal yang harus dikorbankan satu sama lain. Kami percaya bahwa dengan pendekatan berkelanjutan, keduanya dapat berjalan beriringan dan salin menunjang satu sama lainnya,” tambahnya.

Kegiatan pembersihan dimulai pada sekira pukul 09.00 WITA dan melibatkan lebih dari 80 peserta dari berbagai unsur. 

Seluruh peserta dibekali dengan perlengkapan keselamatan kerja seperti sarung tangan, sepatu bot, dan alat bantu pengumpul sampah untuk memastikan kegiatan berlangsung dengan aman dan efisien. 

Guna mempercepat proses pengangkutan sampah dalam jumlah besar, PT JBT turut menurunkan satu unit ekskavator. 

Sampah yang berhasil dikumpulkan kemudian dipilah sesuai jenisnya dan diangkut menggunakan armada truk milik DLHK Provinsi Bali untuk selanjutnya diproses di tempat pengelolaan akhir sesuai prosedur pengolahan sampah yang berlaku.

Sebagai pengelola Jalan Tol Bali Mandara yang melintasi kawasan strategis dan ekologis, PT JBT menyadari pentingnya peran infrastruktur yang ramah lingkungan. 

Aksi ini menjadi wujud tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan, sekaligus menjadi bagian dari visi jangka panjang PT JBT dalam pengelolaan jalan tol berkelanjutan.

PT JBT juga berkomitmen untuk terus melaksanakan kegiatan serupa secara berkala, sekaligus memperluas cakupan edukasi lingkungan kepada masyarakat. 

Harapannya, kawasan Tahura Ngurah Rai dapat terus menjadi ruang hidup yang bersih, hijau, dan menjadi warisan ekologis yang bernilai tinggi bagi Pulau Bali.(*)

 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved