Hari Pahlawan
Fashion Show Ala Zaman Dulu Meriahkan Hari Pahlawan, Luncurkan Etalase Jendela Perjuangan Pahlawan
Etalase ini merupakan ruang mini edukatif yang menampilkan dokumentasi dan memorabilia perjuangan kemerdekaan dari Denpasar dan Bali.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Pemkot Denpasar bersama Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Denpasar meresmikan Etalase Jendela Perjuangan Pahlawan di Gedung Merdeka, Kantor LVRI Kota Denpasar, kemarin.
Etalase tersebut diresmikan secara langsung Wakil Wali (Wawali) Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa.
Usai peresmian, Wawali Arya Wibawa bersama para undangan meninjau berbagai koleksi yang dipamerkan.
Foto-foto lama, arsip perjuangan, dan benda bersejarah tampak memikat perhatian pelajar yang hadir. Selain itu, acara ini dimeriahkan dengan fashion show dengan pakaian zaman dulu.
Etalase ini merupakan ruang mini edukatif yang menampilkan dokumentasi dan memorabilia perjuangan kemerdekaan dari Denpasar dan Bali.
Baca juga: SAMPAH dari Sungai dan Drainase Capai 6 Ton Per Hari, Waspada Musim Hujan Melanda Bali
Baca juga: ISU Dugaan Pungli ke Kepsek! Bupati Jembrana Ancam Sanksi Pecat Oknum ASN yang Main-main
Wawali Arya Wibawa mengatakan, keberadaan etalase bukan sekadar ruang pamer benda bersejarah, tetapi wadah refleksi nilai moral dan pendidikan kebangsaan di tengah arus digitalisasi dan budaya serba instan.
“Kita tidak boleh melupakan jasa para pahlawan yang berjuang tanpa pamrih. Etalase ini adalah jendela untuk belajar tentang semangat juang, nasionalisme, dan cinta tanah air, nilai yang kini harus kembali kita tanamkan pada generasi muda,” ujar Arya Wibawa.
Sebagai tindak lanjut, Pemkot Denpasar juga berencana meluncurkan program ‘Veteran Bicara’ di sekolah-sekolah.
Melalui program ini, para pelajar akan diajak berinteraksi langsung dengan veteran agar bisa mendengar kisah perjuangan dan memahami makna kemerdekaan dari sumbernya.
“Kami ingin menghubungkan titik-titik bersejarah seperti Museum Bali, Patung Pahlawan Puputan Badung, Gedung Merdeka, hingga Jaya Sabha dalam satu narasi besar tentang perjuangan Denpasar di lintasan sejarah bangsa,” jelasnya.
Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar, I Gusti Ayu Laxmy Saraswati menyebutkan, pembangunan etalase ini merupakan bagian dari program hibah Pemkot Denpasar tahun 2025. Tujuannya kata dia, memperkuat pelestarian nilai kepahlawanan.
Ia menilai LVRI tidak hanya menjadi wadah bagi para veteran, tetapi juga dapat bertransformasi sebagai pusat edukasi sejarah lokal.
“Kami ingin menjadikan LVRI sebagai ruang inspiratif. Etalase ini menampilkan foto, arsip, dan memorabilia perjuangan tokoh bangsa yang akan menjadi sumber pembelajaran bagi generasi muda Denpasar,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua LVRI Kota Denpasar Djro Wiladja menyampaikan apresiasi atas perhatian Pemkot Denpasar terhadap para veteran dan keluarga pejuang. Ia berharap keberadaan etalase ini menjadi pengingat sekaligus perekat semangat kebangsaan lintas generasi.
“Kami para veteran merasa sangat dihargai. Semoga etalase ini menjadi warisan berharga bagi anak-anak muda Denpasar untuk mengenal lebih dekat perjuangan para pahlawan,” katanya. (sup)
| Gus Dur Terima Gelar Pahlawan Nasional, Terus Memperjuangkan Pluralisme Hingga Kemanusiaan |
|
|---|
| Kisah Kapten Japa Memperjuangkan Kemerdekaan, 3 Peluru di Tubuhnya, Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional |
|
|---|
| Soeharto Dapat Gelar Pahlawan Nasional, LBH Bali Sebut Ada Upaya Mencuci Ingatan |
|
|---|
| LBH Bali Nilai Pemberian Gelar Pahlawan Nasional ke Soeharto Sebagai Upaya Mencuci Ingatan |
|
|---|
| Di Balik Penghargaan Soeharto: Antara Luka HAM dan Jasa Pembangunan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/Fashion-show-sdc.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.