Hari Pahlawan
Kisah Kapten Japa Memperjuangkan Kemerdekaan, 3 Peluru di Tubuhnya, Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
Kapten Japa merupakan sosok yang mengharumkan nama Bali khususnya Denpasar dalam perjuangan melawan Belanda.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar berencana mengusulkan Kapten Japa menjadi Pahlawan Nasional.
Hal ini dinilai karena pria bernama lengkap Kapten Anumerta Ida Bagus Putu Japa ini ikut berjuang dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara usai memimpin apel Hari Pahlawan mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan kajian terkait rencana pengusulan tersebut.
“Kami akan segera menerima audiensi dari pihak keluarga beliau,” kata Jaya Negara, Senin 10 November 2025.
Baca juga: Soeharto Dapat Gelar Pahlawan Nasional, LBH Bali Sebut Ada Upaya Mencuci Ingatan
Bagi Jaya Negara, Kapten Japa merupakan sosok yang mengharumkan nama Bali khususnya Denpasar dalam perjuangan melawan Belanda.
“Nanti kami akan membuatkan narasi perjuangan beliau dan itu akan kami kirim ke pusat,” paparnya.
Sementara itu, keponakan Kapten Japa, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yang juga anggota DPD RI pun memberikan tanggapan.
Menurutnya, setiap orang yang telah berkorban dan meninggalkan jasa-jasanya bagi nusa dan bangsa layak mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.
“Apalagi orang-orang tersebut telah meninggal, layak mendapatkan gelar Pahlawan Nasional,” katanya kemarin.
Kapten Anumerta Ida Bagus Putu Japa gugur dalam serangan Umum Kota Denpasar, 11 April 1946.
Ia merupakan kakak dari mantan Gubernur Bali, Prof. Dr. Ida Bagus Mantra. Pejuang yang gugur di usia 21 tahun ini lahir di Griya Punia Jati di Jalan Hayam Wuruk Nomor no. 105 pada 3 April 1925.
Kapten Japa sempat bersekolah di HIS, sekolah Belanda selama tujuh tahun.
Kemudian melanjutkan ke MULO Malang dan kembali ke Bali karena meletus perang Pasifik, pada jaman Jepang.
Sampai di Bali, IB Japa ikut kerja paksa Jepang dan bekerja di Mitsui Bussan atau sejenis Bulog saat ini.
Setelah Jepang mengalami kekalahan dari sekutu dan dibentuk PETA (Pembela Tanah Air), IB Japa bergabung dengan 1.650 orang lainnya dan menjalani latihan di Banyumala.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/Patung-Kapten-Japa-Di-Bundaran-Renon-DenpasarDenpasar-Bali.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.