Hari Pahlawan

Gus Dur Terima Gelar Pahlawan Nasional, Terus Memperjuangkan Pluralisme Hingga Kemanusiaan

Gus Dur mendapatkan gelar Pahlawan Nasional, membebaskan orang Tionghoa Indonesia dari penindasan saat Orde Baru.

Tribun Bali
Presiden keempat Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid, alias Gus Dur. Gus Dur Terima Gelar Pahlawan Nasional, Terus Memperjuangkan Pluralisme Hingga Kemanusiaan 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Abdurrahman Wahid atau Gus Dur merupakan Presiden ke-4 Republik Indonesia yang menjabat sejak tahun 1999 hingga 2001.

Pengaruh dan perjuangannya untuk Indonesia sungguh besar, sehingga diberikan gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto pada 10 November 2025.

Selain Pahlawan Nasional, sebelumnya Gus Dur juga mempunyai beragam gelar seperti “Bapak Tionghoa” atau “Bapak Pluralisme”.

Gelar tersebut diperoleh karena saat Gus Dur menjabat, kebijakan yang dikeluarkannya mendukung hak-hak minoritas dan perdamaian.

Baca juga: Kisah Kapten Japa Memperjuangkan Kemerdekaan, 3 Peluru di Tubuhnya, Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Selain itu, Gus Dur juga dianggap membebaskan orang Tionghoa Indonesia dari penindasan saat Orde Baru.

Politikus Indonesia tersebut juga pernah memimpin organisasi Nahdlatul Ulama, ia merupakan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa.

Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadrian Irfani mengatakan, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur merupakan salah satu sosok yang membangun fondasi demokrasi, toleransi, dan inklusivitas di Indonesia. 

Ia menilai bahwa Gus Dur sangat layak menerima gelar Pahlawan Nasional pada Senin 10 November 2025 atau bertepatan dengan Hari Pahlawan

"Demokrasi, iklim demokrasi yang terbentuk hari ini tidak akan ada, tidak akan harmonis, toleransi tidak akan bisa berjalan kalau misalnya Gus Dur tidak menginisiasi waktu itu. Sehingga sangat wajar sekali dan kami berterima kasih," ujar Lalu di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin 10 November 2025. 

Tak lupa, ia mengapresiasi pemerintah yang telah memberi gelar pahlawan nasional kepada 10 nama, termasuk Gus Dur

Jelasnya, pemberian gelar pahlawan nasional telah melewati mekanisme dan proses yang panjang sebelum penetapannya pada Senin 10 November 2025. 

"Tentu pemberian gelar yang diberikan oleh Pak Presiden hari ini kepada 10 tokoh. Pertama, kami mengapresiasi langkah-langkahnya," ujar Lalu. 

"Proses itu tidak cepat melalui penilaian. Adapun misalnya ada hal-hal masa lalu yang mengakibatkan ada ketersinggungan beberapa pihak, saya rasa wajar saja di negara demokrasi hari ini," sambungnya. 

Simbol Keberanian Moral 

Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR Jazilul Fawaid menyampaikan apresiasi terhadap pemerintah yang memberi gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-4 Republik Indonesia itu. 

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved