Sampah di Bali
WASPADA Sampah Kiriman Akhir Tahun, DPD RI Ingatkan Bali Sangat Rawan, Simak Penjelasannya!
Dalam pertemuan tersebut juga dihadiri Kepala Seksi Teknis UPTD Pengelolaan Sampah Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup, I Putu Gede Wiradana.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM — Wakil Ketua Komite II DPD RI Angelius Wake Kako didampingi Anggota DPD RI Perwakilan Bali Ni Luh Djelantik kunjungi Kantor DPD RI Perwakilan Bali Jalan Cok Agung Tresna, Denpasar, Rabu (5/11).
Dalam kunjungan tersebut dibahas kondisi pasca musibah banjir bandang yang melanda Kota Denpasar dan sekitarnya.
Juga permasalahan lingkungan lainnya untuk mencegah bencana. Seperti pengerukan sungai, mengembalikan tutupan hutan dan penanaman pohon.
Angelo (panggilan akrab Angelius Wake Kako) meminta pemangku kepentingan saling bekerja sama. Tidak hanya menunggu pengerjaan proyek untuk mengatasi banjir. Ia mencontohkan, kendala pengerukan sungai oleh Balai Wilayah Sungai Bali-Penida karena disebut tidak memiliki anggaran.
Angelo minta, BWS dapat menggandeng pemda maupun TNI atau Polri turun membersihkan sungai. Ditekankan silaturahmi antar lembaga. “Butuh silaturahmi, normalisasi kali sudah bisa swadaya. Butuh (lembaga lain) kepastian,” kata Senator asal Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.
Baca juga: NIAT Bangkit di Laga Tandang, Receveur Lecut Semangat Skuad Serdadu Tridatu di Markas Bhayangkara FC
Baca juga: NUNGGAK Pajak Banyak Hotel dan Restoran di Nusa Penida, Keputusan Proyek Lift Kaca Pekan Depan!
Lanjut Angelo, jika menunggu pengadaan proyek untuk normalisasi tidak akan dapat segera selesai. Terlebih bencana kapanpun bisa terjadi. “Kalau menunggu proyek belum selesai 2040. Kalau ada swakelola pinjam alat tidak masalah. Pakai alat pemerintah, seperti PUPR,” sarannya.
Komite II DPD RI akan menyampaikan permasalahan yang disampaikan oleh perangkat desa langsung ke Menteri Pekerjaan Umum (PU). Di antaranya soal pengerukan sungai karena selalu meluap saat hujan dan penanaman pohon di sempadan sungai atau Daerah Aliran Sungai atau DAS.
Dalam pertemuan tersebut juga dihadiri Kepala Seksi Teknis UPTD Pengelolaan Sampah Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup, I Putu Gede Wiradana.
Ia pun mengungkapkan, sampah yang dihasilkan 998 ton yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung. “Truk yang masuk membawa sampah banjir 470 truk jadi itu menjadi tambahan beban TPA Suwung,” jelas, Wiradana.
Kondisi TPA Suwung telah overload, Wira meminta penyelesaian sampah di hulu lebih digencarkan lagi. Belum lagi menjelang akhir tahun hingga Maret 2026 Bali biasanya dibanjiri sampah kiriman. Seperti di Pantai Kuta, dan Kedonganan diserbu sampah yang datang dari luar Pulau Bali.
“Jadi sampah itu pun harus kami terima sedangkan kami sudah mengalami over capacity,” imbuhnya.
Wira menyarankan, perlu penyelesaian sampah secara menyeluruh tidak hanya di hilir. Ditegaskan sampah harus selesai dari sumbernya atau di hulu.
“Dengan upaya yang sudah dilakukan Pak Gub mengeluarkan regulasi Surat Edaran dan dibentuk juga pengelolaan sampah berbasis sumber harapan kami menekan sampah ini dikirim ke TPA Suwung,” tandasnya. (sar)
| Diproyeksi Olah Sampah 25 Ton Per Hari, Jembrana Bangun Hanggar Dukung Mesin RDF |
|
|---|
| Jembrana Bali Bangun Hanggar Dukung Mesin RDF, Mampu Olah Sampah Hingga 25 Ton Per Hari |
|
|---|
| Selain Sampah Denpasar dan Badung, Per Hari 300 Ton Sampah TPA Suwung Bali Akan Diambil Untuk PSEL |
|
|---|
| Tunggu PSEL Beroperasi, Pemkot Denpasar Bali Akan Terus Berinovasi Kelola Sampah 2 Tahun ke Depan |
|
|---|
| Pengelolaan Sampah di Desa Gelgel Berbasis Bio Dynamics, DAPAT Perhatian Delegasi Malaysia-Singapura |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.