Banjir di Bali
Hujan, Debit Air Tukad Badung Bali Meningkat, Tim Lintas Sektoral Mulai Disiagakan 24 Jam
Debit air Tukad Badung meningkat, masyarakat diimbau mengikuti semua arahan serta informasi dari pihak berwenang
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bencana banjir yang melanda Bali hingga merenggut sejumlah korban jiwa beberapa waktu lalu benar-benar menjadi pelajaran untuk meningkatkan kewaspadaan.
Di beberapa wilayah Bali, khususnya Kota Denpasar, peningkatan curah hujan sudah diiringi dengan meningkatnya debit air Tukad Badung yang telah menjadi sorotan publik dan viral di media sosial.
Dalam postingan video yang viral di media sosial, menunjukkan derasnya arus dan meningkatnya debit air sungai tersebut.
Tingginya intensitas hujan berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi parah, seperti jebolnya tanggul dan robohnya bangunan di bantaran sungai.
Baca juga: Pasca Banjir, 1.000 Pohon Akan Ditanam Di DAS Tukad Ayung Hingga Tukad Badung Bali Pada 26 Oktober
Luapan air mulai menyebabkan genangan tinggi di jalan-jalan utama Kota Denpasar.
Bencana beberapa waktu lalu benar-benar menjadi pengingat serius akan ancaman musim hujan di Pulau Dewata.
Hal ini mendorong Kepolisian Daerah (Polda) Bali untuk meningkatkan status kesiapsiagaan menjadi siaga 24 jam.
Menyikapi potensi bencana yang meningkat, Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya, S.H., S.I.K., M.Si., langsung memimpin Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi secara serentak.
Apel lintas sektoral yang bertujuan untuk memastikan kesiapan personel dan peralatan ini dipusatkan di Lapangan Iptu Soetardjo Tohpati (Mako Brimob Tohpati), Denpasar, Bali, pada Rabu 5 November 2025.
Kapolda Bali menegaskan bahwa pelaksanaan apel ini merupakan bagian dari kesiapsiagaan yang serentak dilakukan di seluruh Indonesia.
Orang nomor satu di institusi Polda Bali ini menekankan pentingnya sinergi dan koordinasi terpadu dalam menghadapi situasi darurat.
"Kita harus siap siaga 24 jam untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi kapan saja," tegas Kapolda.
Irjen Pol Daniel juga menyampaikan, penanganan bencana tidak dapat dilakukan secara sektoral, tetapi memerlukan sinergi lintas sektor dan koordinasi terpadu antara instansi pemerintah, TNI-Polri, lembaga masyarakat, serta masyarakat itu sendiri.
Dengan adanya Apel Kesiapsiagaan ini, Polda Bali berharap dapat memperkuat sinergitas dan meminimalisir dampak buruk dari bencana alam yang mungkin terjadi.
"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan aktif mengikuti semua arahan serta informasi dari pihak berwenang guna menjaga keselamatan bersama," pungkasnya. (*)
Kumpulan Artikel Bali

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.