Banjir di Bali

PUPR Denpasar Kebut Normalisasi Tukad Badung, Ketebalan Sedimentasi Capai 1 Meter Lebih

Proses normalisasi Tukad Badung Denpasar terus dikebut sebelum musim penghujan tiba.

Tribun Bali/Putu Supartika
PENGERUKAN – Pekerja dan alat berat tampak melakukan pengerukan sedimentasi Tukad Badung di kawasan Jalan Pulau Biak Denpasar, Kamis (9/10). Proses normalisasi Tukad Badung Denpasar terus dikebut sebelum musim penghujan tiba. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Proses normalisasi Tukad Badung Denpasar terus dikebut sebelum musim penghujan tiba.

Kali ini, normalisasi dilakukan di Tukad Badung kawasan Jalan Pulau Biak. Normalisasi ini menggunakan satu unit excavator dan beberapa dum truck untuk pengangkutan sedimentasi.

Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Denpasar, Ketut Ngurah Artha Jaya mengatakan, normalisasi ini telah dimulai sejak 7 Oktober 2025 kemarin.

“Untuk sekarang, kami masih pakai satu alat dan bisa ditambahkan kembali melihat situasi dan kondisi dan beberapa dump truck untuk pembuangan tanah,” papar Artha Jaya saat diwawancarai, Kamis (9/10).

Baca juga: TEBAL Sedimentasi Capai 1 Meter Lebih, PUPR Denpasar Kebut Normalisasi Tukad Badung

Proses normalisasi dilakukan pada sungai sepanjang kurang lebih 400 meter. Hal ini mengingat sedimentasi di kawasan ini sangat tebal bahkan mencapai lebih dari 1 meter.

“Untuk ketinggian sedimentasi bervariasi, sekitar lebih dari 1 meter,” paparnya.

Pihaknya mengestimasikan pelaksanaan normalisasi ini akan berlangsung dua hingga tiga minggu. Usai normalisasi di kawasan ini, rencananya akan menyasar Tukad Loloan.

Normalisasi ini juga merupakan salah satu upaya untuk antisipasi banjir dan air Tukad Badung meluap seperti 10 September lalu yang jadi penyebab banjir bandang.

Kepala Dinas PUPR Kota Denpasar, AA Ngurah Bagus Airawata menyatakan bahwa pengerukan sedimentasi menjadi prioritas utama dalam upaya pemulihan pasca banjir.

“Kami terus mempercepat pengerukan sedimentasi di berbagai titik yang terkena banjir. Ini dilakukan untuk mengembalikan fungsi drainase dan mencegah terjadinya banjir susulan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pengerukan sedimentasi dilakukan di beberapa titik yang terkena banjir, termasuk di saluran drainase dan sungai.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat proses pengerukan sedimentasi.

Baca juga: Ketebalan Sedimentasi Lebih dari 1 Meter, PUPR Denpasar Bali Lakukan Normalisasi Tukad Badung

“Kami bekerja sama dengan masyarakat dan pihak terkait lainnya untuk memastikan bahwa pengerukan sedimentasi dapat dilakukan dengan efektif dan efisien,” katanya.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam menghadapi musim hujan yang masih berlangsung.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam menghadapi musim hujan yang masih berlangsung. Jika terjadi keadaan darurat, masyarakat dapat menghubungi pihak terkait untuk mendapatkan bantuan,” kata Airawata. (sup)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved