Sampah di Bali

Jembrana Bali Bangun Hanggar Dukung Mesin RDF, Mampu Olah Sampah Hingga 25 Ton Per Hari

Pemkab Jembrana tengah membangun segala fasilitasnya seperti hanggar atau tempat pengelolaan sampah

istimewa
Kondisi gunung sampah di TPA Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana yang sudah menggunung sejak bertahun tahun lalu. Jembrana Bali Bangun Hanggar Dukung Mesin RDF, Mampu Olah Sampah Hingga 25 Ton Per Hari 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Fasilitas tempat pengelolaan sampah dan mesin RDF bakal segera beroperasi di Jembrana, Bali

Rencananya awal, penanganan tersebut bakal dimulai awal 2026 mendatang. 

Dalam sehari, mesin pengolahan sampah menjadi RDF tersebut bakal mampu mengolah hingga 25 ton sampah dalam sehari. 

Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan mengatakan, mesin pengolahan sampah menjadi RDF di TPA Peh tersebut terpaksa ditarik untuk dilakukan perbaikan. 

Baca juga: Banjir di Desa Menanga Bali Disebabkan Got Penuh Sampah, Perbekel Gencarkan Edukasi Warga

Selama ini, baru sekali produksi karena perencanaan yang kurang matang sehingga menemui sejumlah kendala.

"Mesin yang ditarik di TPA Peh itu sebenarnya bukan mesin RDF yaitu mesin pengaya. Mestinya mesin itu didukung oleh mesin RDF lagi dan juga hanggarnya belum ada," ungkap Bupati Kembang saat dikonfirmasi belum lama ini.

Politikus PDIP Jembrana ini menyebutkan, saat ini Pemkab Jembrana tengah membangun segala fasilitasnya seperti hanggar atau tempat pengelolaan sampah untuk menyiapkan sampah dengan kadar air tertentu sebelum diolah jadi RDF.

Sementara fasilitas lainnya bakal dilengkapi dengan sumber anggaran BKK Provinsi Bali khusus untuk penanganan dan pengelolaan sampah senilai hampir Rp5 miliar. 

Seluruhnya dialokasikan untuk pengelolaan sampah di TPA Peh yang diketahui sudah menjadi gunung sampah.

"Nanti mesin RDF juga dibantu oleh BKK Provinsi Bali untuk pengelolaan sampah. Astungkara mohon doa agar kita bisa lakukan pengelolaan sampah yang maksimal," tegasnya.

Bagaimana kelanjutan mesin yang ditarik, Kembang menyebutkan bakal segera melakukan pembahasan dengan pihak pemilik untuk mencari benang merahnya. 

Sehingga, kendala yang dihadapi bisa dicarikan solusi yang tepat. 

"Namun, kita upayakan adakan mesin pengolahan sampah yang sesuai dengan kebutuhan kita," tandasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jembrana, Dewa Gede Ary Candra Wisnawa mengakui saat ini mesin RDF untuk mengelola sampah di TPA dalam proses pengadaan. 

Di sisi lain, juga sedang pembangunan hanggar untuk nantinya sebagai tempat pengelolaan sampah sebelum menjadi RDF.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved