Banjir di Bali
Banjir di Desa Menanga Bali Disebabkan Got Penuh Sampah, Perbekel Gencarkan Edukasi Warga
Desa Menanga kebanjiran, Senin 3 November 2025, Perbekel ungkap banjir disebabkan oleh perilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA – Curah hujan tinggi yang melanda wilayah Karangasem dan sekitarnya, kembali memicu banjir di wilayah Desa Menanga, Bali, Senin 3 November 2025 malam.
Air meluap hingga menggenang ke jalan dan pasar senggol, akibat saluran got tersumbat oleh tumpukan sampah rumah tangga.
Perbekel Desa Menanga, I Made Hendra Sagita mengungkapkan, penyebab utama banjir bukan semata karena hujan deras, melainkan perilaku masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan, terutama ke got.
“Dari ujung utara Desa Pempatan sampai Bukit Jambul, masih banyak warga yang membuang sampah ke got. Air mencari jalannya, tapi karena got mampet, akhirnya meluber ke jalan,” ujarnya, Selasa 4 November 2025.
Baca juga: Tak Ingin Banjir Bandang 10 September Terulang, Denpasar Libatkan Ikatan Geologi
Meski begitu, menegaskan tidak ada kerusakan parah pada infrastruktur akibat luapan air kali ini.
Pemerintah Desa Menanga, katanya, telah berupaya menekan kebiasaan buruk tersebut dengan berbagai cara.
Salah satunya dengan menyediakan tempat pengolahan sampah terpadu serta menggelar kegiatan “Jumat Bersih” secara rutin setiap minggu.
“Kami juga terus mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah ke got. Namun memang perilaku ini sudah membudaya, jadi setiap hujan deras rawan terjadi genangan,” tambahnya.
Sebelumnya, beberapa bulan lalu saluran got yang tersumbat sempat menyebabkan banjir besar.
Pemerintah Desa kemudian berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk melakukan perbaikan, dan setelah itu wilayah tersebut sempat terbebas dari genangan air.
“Setelah diperbaiki, sempat tidak banjir lagi. Tapi belakangan ini, karena banyaknya sampah yang kembali menyumbat got, air kembali meluap,” ujarnya.
Pemerintah Desa Menanga berharap kesadaran warga semakin meningkat, mengingat penanganan banjir tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif seluruh masyarakat. (mit)
Kumpulan Artikel Bali

                
												      	
												      	
												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.