bisnis
NIHIL Beras Oplosan, Satgas Pangan Polda Bali Sidak Pusat Belanja, Pedagang Pasar &Supermarket Resah
Pihaknya mengingatkan bahwa pelaku usaha untuk tidak coba-coba melakukan kecurangan dengan cara mengoplos beras.
TRIBUN-BALI.COM - Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polda Bali bersama Dinas Pertanian, Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM), Bulog melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah titik distribusi pangan di Provinsi Bali, Selasa (22/7). Sidak tersebut menindaklanjuti maraknya isu beras oplosan yang meresahkan masyarakat.
Peredaran beras oplosan terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Isu ini menghebohkan publik setelah diungkap Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (16/7).
Ada 212 merek beras oplosan yang beredar yang melibatkan brand-brand besar. Beras oplosan ini beredar luas di pasar tradisional, mini market hingga super market modern. Konsumen merasa dirugikan karena membeli beras dengan harga lebih mahal dengan kualitas lebih rendah.
Baca juga: KAPAL Cepat Banyuwangi-Denpasar Uji Coba, Waktu Tempuh 2,5 Jam, Angkut 400 Penumpang, Ini Biayanya!
Baca juga: SENGGOL BACOK! IKE Ngaku Menyesal Setelah Tusuk Anak di Bawah Umur, Pelaku Sedikit Mabuk

Sidak dipimpin Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Bali, Kombes Pol Teguh Widodo. Tim mendatangi sejumlah tempat seperti tempat penggilingan padi di Jalan Kebo Iwa, Pasar Badung dan pusat perbelanjaan Tiara Dewata, Denpasar.
Tim Satgas Pangan berdialog secara langsung dengan pihak terkait di setiap titik sidak. Hal ini untuk memastikan tidak ada beras oplosan yang beredar di Provinsi Bali.
Tak hanya itu, kualitas beras yang dijual juga langsung dicek dengan seksama. Upaya ini dilakukan sebagai tindak lanjut dugaan kecurangan penjualan beras, khususnya beras oplosan kualitas medium yang dijual dengan label premium.
Di Tiara Dewata, Tim Satgas Pangan membuka kemasan dan memeriksa langsung 2 contoh kemasan beras premium yang memang tidak didapati adanya kekhawatiran terkait beras oplosan. Begitu pula sidak di tempat penggilingan padi di Jalan Kebo Iwa. Dari pantauan di lapangan, aktivitas pekerja terlihat dan produksi terlihat normal.
Kombes Teguh memastikan hasil dari sidak kali ini nihil temuan atau tidak ditemukan indikasi adanya beras oplosan yang beredar setelah pengecekan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari penggilingan padi hingga pasar tradisional dan supermarket.
“Kami cek langsung ke lapangan bersama instansi terkait. Untuk wilayah Bali, terutama kategori beras premium, seluruhnya masih sesuai standar. Tidak ada indikasi beras medium yang dikemas ulang dan dijual dengan harga premium,” ujarnya.
“Beras premium dan medium dijual sesuai dengan kualitasnya. Berat jenis sesuai, tidak ada pengurangan berat atau pemalsuan label,” imbuhnya.
Menurut dia, pengecekan ini bukan kali pertama dilakukan. Ditegaskan pihak melakukan juga pengawasan terhadap distribusi bahan pangan sudah dilakukan rutin setiap hari guna memastikan ketersediaan dan kestabilan harga kebutuhan pokok.
Dikatakan, sidak ke depan juga terus digencarkan secara berkelanjutan oleh Satgas Pangan. “Hari ini (kemarin) kami memastikan saja mengecek langsung kondisi riil di lapangan. Apakah memang berita beras oplosan ada di provinsi kita (Bali)? Ternyata tidak kami ditemukan,” jelasnya.
“Kualitas, kemasan, dan berat jenis beras yang kami temukan semuanya sesuai,” sambung dia.
Kombes Teguh mengimbau masyarakat untuk pro aktif melaporkan jika menemukan indikasi beras oplosan. “Jika ada masyarakat melihat langsung atau mendapatkan informasi kredibel, segera laporkan ke Satgas Pangan Polda Bali,” pesannya.
Peredaran beras oplosan tidak hanya merugikan konsumen, namun pedagang yang berjualan secara jujur. “Pedagang yang menjual beras premium bisa kalah saing karena beras medium dijual seolah-olah premium, dan ini menimbulkan keresahan di kalangan mereka,” ujarnya.
“Adanya beras oplosan tentunya akan berpengaruh (pada harga). Kecurangan pelaku usaha ingin mendapatkan keuntungan yang besar dengan cara tidak benar menyalahi aturan,” jabar Kombes Teguh.
Hadirkan Band Juicy Luicy, PLN Dukung Penyelenggaraan Bali EV Festival 2025 |
![]() |
---|
SIAPKAN Proyek Baru PLTS 9-10 MW di Badung, Kapasitas PLTS di Bali Saat Ini Capai 50 MW |
![]() |
---|
TAX Ratio Diprediksi Hanya 15,01 Persen dari PDB, Target Tax Ratio Masih Jauh dari Harapan |
![]() |
---|
POTENSI Transaksi Produk Makanan Olahan Rp221 Miliar di India |
![]() |
---|
Penggerak Ekosistem Digital, 1 Dekade Batic 2025, Jawab Tantangan Transformasi Digital dan AI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.