Kapal Cepat Banyuwangi Denpasar

SEGINI Tarif, Nyaman & Lebih Cepat dari Jalur Darat, Kapal Cepat Express Bahari 1F Resmi Beroperasi

Penyeberangan perdana ini membawa sebanyak 75 penumpang, terdiri dari warga lokal hingga wisatawan mancanegara. 

TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Kapal Express Bahari saat bersandar di Pelabuhan Serangan Denpasar. 

TRIBUN-BALI.COM – Kapal Cepat Express Bahari 1F resmi melakukan penyeberangan perdana dari Marina Boom Banyuwangi menuju Denpasar, Rabu (23/7).

Penyeberangan perdana ini membawa sebanyak 75 penumpang, terdiri dari warga lokal hingga wisatawan mancanegara. 

Rute laut ini menjadi alternatif baru yang mempercepat akses antar dua wilayah, sekaligus menjadi peluang strategis pengembangan kawasan wisata Pulau Serangan, Denpasar. Pelaksanaan uji coba penyeberangan ini berjalan lancar tanpa kendala berarti. 

Kapal cepat perdana dari pelabuhan Marina Boom menuju Denpasar tepatnya di Pelabuhan Sira Angen, Serangan sandar pada Rabu (23/7). Adalah Kapal Express Bahari yang memuat 75 penumpang ini sandar sekitar pukul 14.17 Wita. 

Salah satu penumpang, Budiyono (41) mengaku sangat terbantu dengan keberadaan rute laut ini. “Kapalnya nyaman, ombaknya tenang dan pasti lebih cepat dari pada perjalanan darat,” paparnya.

Apalagi Budiyono ini kerap kali pulang ke Banyuwangi. “Saya kerja di Sanur, satu atau dua minggu pasti ada saja ke Banyuwangi,” paparnya.

Baca juga: MOTOR Rombong Bakso Terbakar di Jalan Raya Akah Klungkung, Begini Kondisinya!

Baca juga: Ancaman Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar Karam, Pengamat Sebut Perlu Uji Kelayakan Tambahan


PERDANA - Kapal Express Bahari 1F melakukan penyeberangan perdana dari Banyuwangi ke Denpasar dan sandar di Pelabuhan Sira Angen, Serangan, Kota Denpasar, Rabu (23/7). Para penumpang Kapal Express Bahari 1F turun di Pelabuhan Sira Angen, Serangan.
PERDANA - Kapal Express Bahari 1F melakukan penyeberangan perdana dari Banyuwangi ke Denpasar dan sandar di Pelabuhan Sira Angen, Serangan, Kota Denpasar, Rabu (23/7). Para penumpang Kapal Express Bahari 1F turun di Pelabuhan Sira Angen, Serangan. (TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA)


Dengan waktu tempuh kurang lebih tiga jam, jadi lebih efektif dibandingkan lewat jalur darat mencapai 5 jam. Hal senada juga diungkapkan Vira, mahasiswi yang kuliah di Denpasar. “Efektif banget. Kalau naik travel 5 jam, ini lebih cepet, cuma 3 jam,” paparnya.

Dengan selisih biaya yang tipis, ia pun mengaku sangat sesuai. Untuk jalur darat ia membayar Rp 200 ribu, sedangkan untuk jalur laut Rp 275 ribu untuk VIP. “Nambah sedikit, motong waktu banyak. Untuk seterusnya saya pakai ini,” paparnya.

Operasional kapal ini pukul 09.00 Wita untuk Banyuwangi-Denpasar. Sedangkan dari Denpasar - Banyuwangi pukul 14.00 Wita. Kapal ini tidak beroperasi pada hari Selasa.

Tarifnya yakni kelas VIP Warga Negara Indonesia (WNI) Rp 275 ribu, VIP Warga Negara Asing (WNA) Rp 325 ribu dari Banyuwangi - Denpasar. Sedangkan tarif eksekutif Rp 225 ribu untuk WNI dan 275 ribu untuk WNA.

Tarif dari Denpasar - Banyuwangi untuk VIP WNA Rp 335 ribu, WNI Rp 285 ribu. Dan tarif eksekutif untuk WNI Rp 235 ribu dan WNA Rp 285 ribu.  

Mualim II Kapal Express Bahari mengingatkan bahwa jalur selatan yang dilalui memiliki arus laut yang cukup kuat dan perlu diwaspadai, terlebih saat kondisi cuaca memburuk.

“Kendalanya hanya arusnya yang kencang, jadi itu harus diperhatikan, terutama kalau nanti cuaca kurang mendukung,” ujarnya.

Sementara itu, Penanggung Jawab Express Bahari Wilayah Serangan, Ricky Adam menjelaskan, bahwa rute laut Banyuwangi–Denpasar diambil untuk mengatasi panjangnya waktu tempuh jalur darat.

Juga sebagai bentuk diversifikasi moda transportasi menuju Bali yang selama ini didominasi oleh jalur udara dan darat.

“Selama ini jalur laut Banyuwangi–Denpasar belum tersedia. Maka kami mencoba membuka jalur baru yang hanya memakan waktu sekitar 2,5 hingga 3 jam dengan mesin berkapasitas besar. Ini jauh lebih cepat dibandingkan perjalanan darat,” jelas Ricky.

Ia menambahkan, pembukaan rute ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Banyuwangi dan Pemerintah Kota Denpasar. Selain sebagai moda transportasi baru, rute ini juga ditujukan untuk memberikan dampak positif terhadap sektor pariwisata, khususnya di wilayah Kelurahan Serangan.

“Tujuan kami bukan hanya sekadar mengantar penumpang, tetapi juga ingin berkontribusi dalam pengembangan kawasan wisata dan ekonomi di Serangan. Semakin banyak kunjungan, maka peluang usaha masyarakat sekitar juga akan tumbuh,” ujarnya.

Untuk tahap awal, Express Bahari baru mengoperasikan satu unit kapal. Evaluasi lebih lanjut akan dilakukan setelah uji coba rampung. Pada hari pertama, kapal mengangkut 75 penumpang dari Banyuwangi ke Denpasar. 

Sementara penumpang dari Denpasar menuju Banyuwangi tercatat sebanyak 44 orang. Dengan penyeberangan ini, diharapkan Bali dan Banyuwangi semakin terkoneksi, mendukung mobilitas wisatawan, dan membuka potensi ekonomi baru di jalur laut selatan. 

Beroperasinya Kapal Express Bahari juga dikatakan mampu mengurangi beban jalan darat Denpasar-Gilimanuk. Rute laut langsung antar dua kota ini juga dinilai membuka peluang besar dalam pengembangan pariwisata, khususnya di kawasan Pulau Serangan.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar, I Ketut Sriawan, menyampaikan bahwa keberadaan layanan kapal cepat ini menjadi angin segar bagi konektivitas dua destinasi Denpasar dan Banyuwangi. “Kawah Ijen di Banyuwangi akan lebih mudah diakses. Sebaliknya, Bali yang kerap menggelar berbagai event juga akan semakin terkoneksi. Ini saling menguntungkan,” ujarnya.

Selain mempercepat akses wisata, kapal cepat ini juga diharapkan mendongkrak kunjungan ke Pulau Serangan yang kini tengah mengembangkan kampung kuliner. “Dengan adanya akses laut langsung, potensi pariwisata Serangan bisa lebih maksimal. Ini peluang besar untuk ekonomi local,” tambah Sriawan.

Dari aspek transportasi, kapal cepat ini menjadi alternatif yang efektif untuk mengurangi kepadatan di jalur darat. Sriawan mencontohkan, pada pelayaran perdana ini kapal membawa 75 penumpang. 
“Kalau masing-masing bawa sepeda motor, itu sudah mengurangi 75 kendaraan dari jalan raya. Bayangkan kalau 400 penumpang,” paparnya.

Terkait kelayakan armada, Sriawan menyatakan kapal sudah memenuhi standar keamanan dengan fasilitas VIP, eksekutif, serta pengecekan keselamatan yang lengkap. 

Untuk mendukung kenyamanan penumpang, pihaknya juga tengah menyiapkan fasilitas pelengkap di Pelabuhan Sira Angen. Seperti ruang tunggu dan akses keluar masuk yang lebih baik.

Tak hanya itu, kerja sama terpadu dengan masyarakat juga tengah dibangun. Warga sekitar telah menyiapkan kantong parkir di sekitar Pura Sakenan. Dishub Denpasar juga sudah berkoordinasi dengan angkutan sewa khusus dan tengah merancang penyediaan shuttle untuk menunjang konektivitas dari dan menuju pelabuhan. (sup)

Pangkas Jalur Macet ke Gilimanuk 

Uji coba pelayaran perdana Kapal Cepat Express Bahari 1F rute Banyuwangi–Denpasar akan dimulai pada Rabu (23/7). Kapal ini dijadwalkan berangkat dari Pelabuhan Banyuwangi pukul 09.00 Wita dan tiba di Pelabuhan Serangan, Kota Denpasar, sekitar pukul 13.00 Wita. 

Jadwal operasional harian Kapal Express Bahari telah dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan para pelancong. Kapal ini dijadwalkan berangkat dari Pelabuhan Banyuwangi pukul 09.00 Wita dan tiba di Pelabuhan Serangan, Kota Denpasar, sekitar pukul 11.30 Wita. Waktu tempuh kapal ini diklaim hanya 2,5 jam.

Tanggapi hal tersebut, Prof. Dr. Ir. Putu Rumawan Salain selaku Arsitek dan Pengamat Tata Ruang Perkotaan mengatakan kehadiran kapal cepat Denpasar-Banyuwangi ini sangat tepat mengingat jika ada jalan bermasalah di darat seperti di Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan beberapa waktu lalu. 

“Jalur Denpasar-Surabaya atau Denpasar-Banyuwangi sempat terganggu karena jebolnya jalan di Bajera membuat pengiriman atau pengangkutan orang-orang yang menuju ke luar Bali ke arah barat itu bermasalah,” jelasnya, Rabu (23/7). 

Lebih lanjut ia mengatakan, jalur laut ini merupakan salah satu alternatif yang menurutnya tepat untuk pemanfaatannya. Sedangkan pada jangka panjang akan menjadi menarik karena harganya yang tak terlalu mahal yakni sekitar Rp 200 ribu untuk penumpang. 

“Jadi, ini alternatif yang memang harus dicermati sehingga lebih dalam lagi sehingga nanti lebih memudahkan atau memberikan lebih kenyamanan dan keamanan bagi penumpang dari Banyuwangi menuju Denpasar,” bebernya. 

Selain mengurangi problem jalan rusak di darat, jalur laut dengan kapal cepat ini dapat membuat penumpang berlalu lalang dari dan ke mana, sehingga dapat mengurangi beban jalan menuju arah Gilimanuk.

Penumpang dapat banyak opsi saat akan ke Banyuwangi atau dari Banyuwangi akan ke Denpasar dapat melalui jalur udara dan kapal cepat

“Mungkin jalur udara mungkin tidak terlalu efektif tidak terlalu dekat jalannya tetapi untuk jalur laut ini mungkin akan lebih menarik. Menurut saya jalur lautnya karena bebas hambatan kalau tidak salah antara 2 sampai 2,5 jam sudah sampai di Denpasar,” sambungnya. 

Sedangkan rute Denpasar-Gilimanuk dengan jalur darat memakan waktu 4 sampai 5 jam karena macet. Tentunya kehadiran kapal ini dinilai sangat positif. Prof Rumawan sarankan uji coba kapal cepat ini akan lebih menarik lagi jika dibarengi dengan sosialisasi pemanfaatan jalur laut yang lebih luas kepada masyarakat sehingga bukan hanya untuk jalur pariwisata. 

“Kalau turis yang ke sana, itu pasti ada di Pulau Merah dan sekitarnya. Di samping rekreasi, ada juga lokasi-lokasi untuk berselancar, jadi ini selain pariwisata menurut saya ini akan menjadi angkutan publik,” tutupnya. (sar)


TRANSPORTASI LAUT
DENPASAR-BANYUWANGI

Nama: Kapal Express Bahari 1F
Mulai Operasi: Rabu, 23 Juli 2025
Spesifikasi 
panjang 40 meter 
lebar 6 meter
material carbon fiber
Digerakkan 3 mesin, total 4.350 HP
klasifikasi BKI Class
kapasitas tempat duduk 406 kursi
2 Kelas 
60 kursi VIP 
346 kursi eksekutif
Jenis: Kapal cepat 
Start-Finish: Pelabuhan Marina Boom, Banyuwangi - Pelabuhan Sira Angen, Serangan, Denpasar 
Start-Finish: Pelabuhan Sira Angen, Serangan, Denpasar - Pelabuhan Marina Boom, Banyuwangi
Waktu Tempuh: 2,5 jam – 3  jam
Jam Operasional 
Banyuwangi - Denpasar 09.00 Wita 
Denpasar - Banyuwangi 14.00 Wita 
*) Selasa tidak beroperasi 

TARIF 

Banyuwangi - Denpasar
Kategori VIP
WNI Rp 275.000
WNA Rp 325.000 
Kategori EXECUTIVE 
WNI Rp 225.000 
WNA Rp 275.000

Denpasar - Banyuwangi 
Kategori VIP 
WNA Rp 335.000 
WNI Rp 285.000
Kategori EXECUTIVE 
WNI Rp 235.000
WNA Rp 285.000

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved