Breaking News

Bisnis

Astika Keliling Tak Temukan Elpiji 3 Kg, Disperindag Klungkung Akan Operasi Pasar Antisipasi

Astika mengaku pulang dengan tabung kosong. Mau tidak mau, ia harus mencari kayu bakar dan kembali memasak dengan tungku.

TRIBUN BALI/EKA MITA SUPUTRA
HABIS - Beberapa warung atau pengecer di Kabupaten Klungkung kehabisan stok gas elpiji bersubsidi, Senin (4/8). 

TRIBUN-BALI.COM - Beberapa warga di Kabupaten Klungkung mengaku kelimpungan untuk mendapatkan gas elpiji 3 kilogram (kg) pada Senin (4/8). Kelangkaan gas elpiji bersubsidi ini sudah terjadi beberapa hari belakangan. Seperti yang diungkapkan seorang warga di Desa Paksebali, Komang Astika (50). 

Ia mengaku sampai berkeliling ke warung-warung hingga ke Kota Semarapura. Namun semua warung kehabisan stok gas elpiji 3 kg. “Saya sudah keliling ke warung-warung, sampai ke Kota Klungkung (Semarapura). Tapi semua kosong,” katanya.

Astika mengaku pulang dengan tabung kosong. Mau tidak mau, ia harus mencari kayu bakar dan kembali memasak dengan tungku. “Mau bagaimana lagi, kan tetap harus masak. Sekarang pakai kayu bakar dulu,” ujarnya.

Baca juga: Mendag Sebut Tarif Impor AS 19 Persen Masih Bisa Berubah

Baca juga: KEJARI Buleleng Selidiki Laporan Dugaan Korupsi di Desa Sudaji Buleleng

Hal serupa diungkapkan warga lainnya, Made Suyasa. Menurutnya ia sulit mendapatkan gas elpiji sejak seminggu lalu. “Memang ada sebenarnya (gas elpiji subsidi), namun agak sulit carinya. Tidak seperti sebelum-sebelumnya. Mungkin pasokannya dikurangai, saya kurang tahu juga,” ungkapnya.

Bahkan Senin (4/8), ia sampai tidak berjualan bakso karena tidak mendapatkan gas. “Hari ini saya tidak jualan, karena tidak mendapatkan gas,” ungkapnya.

Hal berbeda disampaikan seorang pemilik pangkalan gas elpiji di Klungkung. Disebutkan pasokan gas elpiji di pangkalannya masih normal.

“Alokasi tiap pangkalan masih normal. Coba cek lagi berhubung banyak sekarang musim mekarya, menikah, dan lain-lain. Mungkin itu salah satu penyebab (gas langka),” jelasnya. Kegiatan upacara yadnya seperti mekarya atau menikah bisa juga menyebabkan kelangkaan gas elpiji.

Karena saat ada banyak kegiatan upacara biasanya kebutuhan gas meningkat, warga banyak borong gas elpiji untuk upacara, sementara pasokan dari agen ke pangkalan jumlahnya terbatas.“Kalau pangkalan rata-rata dapat gas bersubsidi 50 sampai 170 tabung per hari,” ungkap dia. 

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Klungkung, I Wayan Ardiasa ketika dikonfrimasi mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordiansi dengan Pertamina terkait kelangkaan gas bersubsidi di Klungkung dalam beberapa hari belakangan.

Namun dari informasi yang ia terima, pasokan ke agen dan distribusi ke pangkalan masih normal. Namun justru terjadi kelangkaan ditingkap pengecer (warung).

Kondisi ini informasinya tidak hanya terjadi di Klungkung, namun juga daerah lain. Menurutnya gas elpiji seharusnya hanya untuk masyarakat miskin dan pelaku usaha mikro. Namun, dalam praktiknya, tabung 3 kg ini masih digunakan oleh pelaku usaha menengah ke atas bahkan restoran besar. 

Selain itu muncul kecurigaan praktek gas melon diborong lalu dijual ke luar wilayah Kabupaten Klungkung. “Kalau konsumen rumah tangga biasa dan warung kecil sudah tidak kebagian, kemungkinan ada penyaluran yang bocor. Ini yang sedang kami cari tahu dan kami sudah menurunkan tim,” jelas Ardiasa.

Ardiasa mengatakan, pemerintah juga mengantisiapsi, gas elpiji yang disalurkan ke warung-warung justru didistribusikan ke daerah lain. Misal setiap warung (pengecer) dapat 2 tabung elpiji, lalu diborong dengan mobil didistribusikan ke daerah lain. 

“Jika dalam beberapa hari ke depan gas elpiji 3 Kilogram masih langka, kami secara resmi akan bersurat ke Pertamina dan kami akan segera melaksanakan operasi pasar. Saya cari ke agen lancar distribusinya, nah mengapa di warung ini tidak ada,” ungkapnya.

Ia pun meminta agen, untuk membina pangkalan atau pengecer gas elpiji di warung-warung agar distribusi secara merata sesuai ketentuan. (mit)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved