Breaking News

Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Kimia Kelas 12 Halaman 39 41, Kurikulum Merdeka: Fenomena Penurunan Titik Beku

Berikut kunci Jawaban dan pembahasan soal mapel Kimia kelas 12 SMA halaman 39 41 Kurikulum Merdeka.

Kolase Kemdikbud
PELAJARAN KIMIA - Kunci Jawaban Kimia Kelas 12 Halaman 39 41, Kurikulum Merdeka: Fenomena Penurunan Titik Beku 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Berikut kunci Jawaban dan pembahasan soal mapel Kimia kelas 12 SMA halaman 39 41 Kurikulum Merdeka.

Kunci Jawaban Kimia Kelas 12 Halaman 39

Kunci Jawaban Kimia Kelas 12 Halaman 41

Artikel ini akan memudahkanmu dalam mengerjakan soal-soal Kimia.

Mengerjakan soal Kimia SMA tak sulit lagi dengan ulasan ini.

Baca juga: Kunci Jawaban IPAS Kelas 6 Halaman 37 38, Kurikulum Merdeka: Pemicu Terjadinya Perang Padri

Berikut kunci jawabannya yang berhasil dirangkum TribunBali.com dari berbagai sumber.

Pada bagian ini, siswa diminta untuk mengerjakan soal bagian Aktivitas 1.7.

Simak selengkapnya di sini.

Kunci Jawaban Kimia Kelas 12 Halaman 39 41

Soal Halaman 36

Rumus dan Petunjuk Pengerjaan

Berdasarkan teori ialah :

- Sifat larutan yang tergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan tidak tergantung pada sifat zat terlarut dikatakan Sifat Koligatif Larutan. Untuk Koligatif berasal dari bahasa latin yaitu colligarae yang artinya bergabung bersama. Ada empat macam sifat koligatif larutan, yaitu penurunan tekanan uap larutan jenuh, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik.

- Suhu yang cairan dan zat padat suatu zat memiliki tekanan uap yang sama disebut titik beku. Serta penambahkan zat terlarut dalam pelarut dapat menyebabkan penurunan tekanan uap.

- Penurunan titik beku ialah selisih antara larutan titik beku deng titik beku larutan. Penurunan titiki beku terjadi karena adanya penambahan zat terlarut.

- Rumus penurunan titik beku ialah : 

 Rumus penurunan titik beku

Baca juga: Kunci Jawaban IPAS Kelas 6 Halaman 33 36, Kurikulum Merdeka: Perjuangan Pahlawan Mengusir Penjajah

Kunci Jawaban Kimia Kelas 12 Halaman 36

Ditanya : larutan yang memiliki titik beku sama ?

Dijawab berdasarkan rumus

Langkah 1

Untuk menjawab soal maka digunakan rumus ΔTf = m x Kf x i

Penurunan titik beku pada masing masing larutan dipengaruhi oleh keelektrolitan larutan tersebut. makin besar nilai faktor Van't Hoff (i) maka makin besar nilai penurunan titik beku larutan (ΔTf).

i = 1 + ( n – 1 ) α

Keterangan :

∆Tf = Penurunan titik beku larutan (°C)
Kf = Tetapan Penurunan titik beku larutan (°C/m)
m = Molalitas larutan (m)
n = Jumlah ion larutan
α = Derajat ionisasi

Dari soal yang diketahui bahwa senyawa KOH , MgCl₂ , NaBr adalah larutan elektrolit kuat maka menggunakan rumus ΔTf = m x Kf x i

Sedangkan urea tidak non elektrolit maka menggunakan rumus ΔTf = m x Kf

Langkah 2

Pada larutan elektrolit maka dapat digunakan rumus ΔTf = m x Kf x i

KOH memiliki i = 2
ΔTf = 1 x 1,86 x 2 = 3,72
MgCl₂ memiliki i = 3
ΔTf = 1 x 1,86 x 3 = 5,58
NaBr memiliki i = 2
ΔTf = 1 x 1,86 x 2 = 3,72

Karena urea tidak larutan elektrolit maka rumus ΔTf = m x Kf

ΔTf = 1 x 1,86 = 1,86
Yang memiliki titik beku yang sama ialah KOH dan NaBr dengan ΔTf = 3,72

Jawaban Akhir dan Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa yang memilki titik beku yang sama ialah KOH dan NaBr (C)

Baca juga: Kunci Jawaban IPAS Kelas 6 Halaman 30 31, Kurikulum Merdeka: Kelebihan Milik Negara Indonesia

Soal Halaman 39

Aktivitas 1.7

Perhatikan data berikut ini kemudian diskusi bersama rekan kalian mengenai fenomena berikut ini!

Faktor apa yang mempengaruhi terjadinya fenomena tersebut?

Apakah jenis zat terlarut berpengaruh terhadap perubahan tersebut?

Kunci Jawaban Kimia Kelas 12 Halaman 39

Pertanyaan pertama: Faktor apa yang mempengaruhi terjadinya fenomena tersebut?

Faktor yang mempengaruhi terjadinya fenomena penurunan titik beku dan kenaikan titik didih adalah sifat koligatif larutan.

Sifat ini bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dalam larutan, bukan pada jenis zat terlarut.

Dalam hal ini, semakin tinggi konsentrasi zat terlarut (misalnya larutan garam dapur 0,4 M), semakin besar pengaruhnya terhadap penurunan titik beku dan kenaikan titik didih.

 Dalam hal ini, semakin tinggi konsentrasi zat terlarut (misalnya larutan garam dapur 0,4 M), semakin besar pengaruhnya terhadap penurunan titik beku dan kenaikan titik didih.

Pertanyaan kedua: Apakah jenis zat terlarut berpengaruh terhadap perubahan tersebut?

Ya, jenis zat terlarut juga mempengaruhi fenomena ini. Larutan elektrolit, seperti garam dapur (NaCl), memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan larutan non-elektrolit seperti gula atau urea.

Ini terjadi karena larutan elektrolit terionisasi menjadi lebih banyak partikel dibandingkan larutan non-elektrolit, sehingga efek koligatifnya lebih besar.

Sifat koligatif larutan meliputi penurunan titik beku, kenaikan titik didih, tekanan osmotik, dan penurunan tekanan uap. Semua sifat ini bergantung pada jumlah partikel zat terlarut.

Larutan dengan konsentrasi lebih tinggi akan menunjukkan perubahan yang lebih signifikan pada titik beku dan titik didih dibandingkan larutan dengan konsentrasi lebih rendah.

Baca juga: Kunci Jawaban IPAS Kelas 6 Halaman 26 27 28 29, Kurikulum Merdeka: Maksud Kedatangan Bangsa Asing

Kunci Jawaban Kimia Kelas 12 Halaman 41

Ayo Diskusi!

Coba kalian tentukan bagaimana nilai faktor van’t Hoff, i, untuk zat terlarut nonelektrolit, elektrolit kuat, dan elektrolit lemah.

Referensi jawaban:

Nilai faktor van't Hoff, i, adalah ukuran jumlah partikel yang dihasilkan oleh zat terlarut dalam larutan.

Nilai ini bervariasi tergantung pada jenis zat terlarut: nonelektrolit, elektrolit kuat, dan elektrolit lemah.

Berikut penjelasannya:

1. Nonelektrolit

Nonelektrolit adalah zat yang tidak terionisasi dalam larutan.

Mereka larut sebagai molekul tunggal tanpa menghasilkan ion.

• Contoh: Gula (sukrosa), urea, etanol.

• Nilai i: 1

Karena nonelektrolit tidak terdisosiasi menjadi ion, jumlah partikel di dalam larutan sama dengan jumlah molekul zat terlarut.

2. Elektrolit Kuat

Elektrolit kuat adalah zat yang sepenuhnya terionisasi dalam larutan.

Mereka menghasilkan sejumlah ion yang sesuai dengan rumus kimianya.

• Contoh: Natrium klorida (NaCl), kalium bromida (KBr), kalsium klorida (CaCl2).

• Nilai i: Ditentukan oleh jumlah ion yang dihasilkan oleh satu molekul zat terlarut.

o NaCl → Na⁺ + Cl⁻

 Nilai i = 2 (satu ion Na⁺ dan satu ion Cl⁻)

o CaCl2 → Ca⊃2;⁺ + 2Cl⁻

 Nilai i = 3 (satu ion Ca⊃2;⁺ dan dua ion Cl⁻)

o KBr → K⁺ + Br⁻

 Nilai i = 2 (satu ion K⁺ dan satu ion Br⁻)

3. Elektrolit Lemah

Elektrolit lemah adalah zat yang hanya sebagian terionisasi dalam larutan.

Derajat ionisasi mereka tergantung pada konsentrasi dan konstanta ionisasi (KaK_aKa atau KbK_bKb).

• Contoh: Asam asetat (CH₃COOH), amonia (NH₃).

• Nilai i: Lebih dari 1 tetapi kurang dari nilai teoretis untuk ion yang dihasilkan oleh disosiasi penuh.

o Asam asetat (CH₃COOH):

 CH₃COOH ⇌ CH₃COO⁻ + H⁺

 Nilai i sedikit lebih besar dari 1 karena hanya sebagian molekul yang terdisosiasi.

o Amonia (NH₃):

 NH₃ + H₂O ⇌ NH₄⁺ + OH⁻

 Nilai iii sedikit lebih besar dari 1 karena hanya sebagian molekul yang terdisosiasi.

Disclaimer: 

Itu dia kunci jawaban dan soal ulasan Kimia kelas 12.

Pembahasan dan kunci jawaban ini hanya digunakan sebagai panduan belajar siswa.

Siswa diharapkan untuk mengerjakan soal terlebih dahulu secara mandiri. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved