Jamu Bali United di BRI Super League Pekan Kedua, Lini Depan Persebaya Jadi Sorotan

TRIBUN-BALI.COM, SURABAYA – Jelang melakoni laga pekan ketiga BRI Super League 2025/2026 kontra Bali United, pelatih Persebaya Surabaya Eduardo Perez dipusingkan soal kurang gregetnya lini depan mereka. 

Ya, Persebaya Surabaya tengah dalam sorotan di Super League 2025/2026 lantaran dinilai kurang produktif di barisan lini serang mereka.

Pasalnya, Persebaya Surabaya baru bisa mencetak satu gol di laga terakhir mereka. 

Baca juga: Jordy Bruijn Join Bali United, Jadi Pemain Asing ke-8 di Skuad Jansen untuk Arungi Super League

Bahkan situasi tersebut menyebabkan Persebaya Surabaya gagal meraih kemenangan di kandang saat menjamu PSIM Yogyakarta di Stadion Gelora Utama Bung Tomo. 

Kendati demikian, kepala pelatih Eduardo Perez mengungkapkan bahwa dirinya tidak terlalu mencemaskan dengan kondisi yang melanda timnya.

Musababnya, Bajul Ijo masih bisa membuat peluang di lapangan dan ini tentu jadi hal positif.

Mereka hanya kurang klinis di pertahanan lawan yang membuat pundi-pundi gol tersebut belum hadir.

"Kami memang baru mencetak satu gol. Tapi saya akan khawatir jika kami tidak menciptakan peluang," kata Eduardo Perez dikutip Tribun Bali dari laman Surya.

Pelatih asal Spanyol ini masih yakin dengan pemain-pemain yang ada di tim.

Baca juga: SWASTI PRAPTA, Hot Transfer Jordy Bruijn Gabung Bali United Posisi Gelandang Serang!

Menurutnya, gol tersebut hanya tinggal menunggu waktu karena mereka memiliki deretan pemain berkualitas.

Ini yang membuat dia yakin lini serang Persebaya akan segera tajam.

Apalagi, ini baru masuk pekan kedua dan masih ada waktu untuk terus berbenah.

"Kami memiliki banyak pemain bagus di depan. Kami memiliki pemain yang akan mencetak banyak gol. Saya tidak ragu," tegasnya.

Baca juga: Official Partner Bali United dan Super League 2025/2026, Serukan Antisipasi Penipuan Digital

Eduardo menambahkan, dalam pertandingan tim pelatih harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada.

Termasuk saat lawan mereka bermain tertutup dan ini membuat Bajul Ijo kesulitan dalam membangun serangan.