Sponsored Content

Bupati Badung Kembangkan Plafon Program Sidi Kumbara

Bupati juga menyampaikan bahwa, usaha mikro merupakan salah satu yang akan menjadi satu pendorong pertumbuhan ekonomi di Badung.

ISTIMEWA
Bupati Wayan Adi Arnawa didampingi, Wabup Bagus Alit Sucipta, saat launching Pengembangan Program Sidi Kumbara di Wantilan Serbaguna Karang Dalem II, Desa Bongkasa Pertiwi, Abiansemal, Sabtu (30/8).  

TRIBUN-BALI.COM - Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa, didampingi Wakil Bupati Bagus Alit Sucipta, melakukan launching Pengembangan Program Subsidi Kredit Usaha Mikro Badung Sejahtera (Sidi Kumbara) dari plafon maksimal kredit Rp 25 juta menjadi Rp 100 juta di Wantilan Serbaguna Karang Dalem II, Desa Bongkasa Pertiwi, Abiansemal, Sabtu (30/8).

Bupati I Wayan Adi Arnawa menyampaikan bahwa pengembangan plafon program Sidi Kumbara untuk mengembangkan usaha mikro yang ada di Kabupaten Badung. Program ini juga merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Badung untuk berpihak kepada para pelaku usaha mikro. 

"Ini satu bentuk bahwa komitmen kami kepada masyarakat Badung. Sidi Kumbara ini benar-benar ada keberpihakan dengan usaha mikro yang ada di Badung dan terbukti kami menambah pagu anggarannya, yang awalnya maksimal Rp 25 juta sekarang menjadi Rp 100 juta," jelasnya.

Baca juga: Terkait Aksi Demo, Ini Pesan Bupati Badung Adi Arnawa

Baca juga: Hitungan Tabel Angsuran KUR BRI Akhir Agustus 2025, Dokumen, Syarat, Daftar Online dan Offline

Bupati juga menyampaikan bahwa, usaha mikro merupakan salah satu yang akan menjadi satu pendorong pertumbuhan ekonomi di Badung. Dirinya berharap mudah-mudahan dengan pengembangan kredit penambahan terbaru ini akan menambah semangat daripada masyarakat yang bergerak di usaha mikro untuk terus bertumbuh. 

"Tidak saja untuk mendapatkan pendapatan buat yang bersangkutan tapi juga memberikan ruang untuk kesempatan kerja. Untuk target Sidi Kumbara di tahap kedua ini berjumlah 70 kreditur untuk yang kredit Rp 100 juta serta 50 kreditur untuk yang Rp 25 juta. Tentu kita tetap akan melakukan evaluasi dan kita akan kembangkan terus seiring dengan kapasitas fiskal di Kabupaten Badung.

Semua biaya dibayar oleh pemerintah, dari pihak pengusaha mikro hanya membayar pokoknya saja. Kedepannya kita juga akan evaluasi, nanti tentu kita akan duduk juga bersama BPD Bali, dengan OJK, BI, termasuk dengan Jamkrida untuk pengembangan ke depan ini. Kalau sekarang 100 bagaimana dampaknya, kalau ternyata memberikan dampak yang cukup besar mungkin kita akan tambah platform lagi,” jelas Adi Arnawa.

Plt. Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Badung AA. Ngurah Raka Sukadana dalam laporannya menyampaikan bahwa Pemkab Badung sangat memperhatikan perkembangan usaha mikro kecil dan menengah terutama dalam hal permodalan, karena masalah tersebut sangat krusial dan fundamental bagi UMKM. 

"Melalui Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Badung bekerjasama dengan PT. BPD Bali membuat dan mengembangkan program subsidi kredit usaha mikro badung sejahtera yang dikenal dengan nama Sidi Kumbara untuk memfasilitasi peningkatan akses permodalan bagi UMKM di Kabupaten Badung yang pada akhirnya dapat meningkatkan daya saing serta pendapatan UMKM,” jelasnya

Turut hadir pada kesempatan ini, Direktur Utama PT. BPD Bali I Nyoman Sudharma beserta jajaran direksi dan Kepala Cabang BPD Bali, Direktur Utama PT. Jamkrida Bali Mandara I Ketut Widiana Karya, Perwakilan BI Provinsi Bali, Perwakilan OJK Provinsi Bali Regional 8 Bali Nusra, Kepala OPD dilingkup Pemkab. Badung, Ketua TP. PKK Badung Nyonya Rasniathi Adi Arnawa beserta Ketua Organisasi Wanita di Lingkungan Pemkab Badung, Ketua Organisasi Pengusaha di Kabupaten Badung, Perbekel dan Lurah se-Kabupaten Badung. (Adv/Gus)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved