TRIBUN-BALI.COM - Keracunan makanan adalah kondisi atau gangguan kesehatan yang terjadi, karena mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi.
Biasanya, keracunan makanan bukan merupakan kondisi yang serius dan beberapa penderitanya bisa sembuh dalam waktu beberapa hari tanpa pengobatan.
Dalam banyak kasus, keracunan makanan disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi bakteri seperti salmonella atau Escherichia coli (E. coli), atau virus seperti norovirus.
Tanda dan Gejala
Gejala keracunan makanan biasanya dimulai dalam waktu satu sampai dua hari setelah makan makanan yang terkontaminasi.
Tapi, ada juga gejala yang muncul dalam waktu beberapa menit atau beberapa jam setelah makan. Gejala utama keracunan makanan diantaranya:
- Perut sakit dan mual
- Muntah
- Diare, yang mungkin mengandung darah atau lendir
- Kram perutÂ
- Kekurangan energi dan kelemahan
- Kehilangan selera makan
- Suhu tinggi (demam)
- Otot sakit
- Panas dingin
- Dalam kebanyakan kasus, gejala-gejala tersebut akan berlalu dalam beberapa hari dan Anda akan pulih sepenuhnya.
Bagaimana makanan bisaterkontaminasi?
Makanan dapat terkontaminasi selama produksi, pengolahan atau memasak. Sebagai contoh, makanan mudah terkontaminasi jika Anda:
1. Tidak memasak makanan secara menyeluruh dan matang (terutama daging).
2. menyimpan makanan yang mudah busuk dengan benar di bawah suhu lima derajat Celcius.
3. Membiarkan terlalu lama makanan yang sudah dimasak di suhu yang hangat.
4. Menyentuh makanan makanan dengan tangan kotor.
5. makanan kedaluwarsa .
6. Penyebaran bakteri antara makanan yang terkontaminasi (kontaminasi silang).
Berikut makanan yang sangat rentan terhadap kontaminasi jika tidak ditangani, disimpan atau dimasak dengan benar: